The Cottons Angkat Behind the Scene Jadi Cerita Utama di Video Musik ‘Gundah’

Minggu, 21 September 2025 - Ananda Dimas Prasetya

MerahPutih.com - Terdapat sesuatu yang hangat namun sekaligus melankolis saat lagu Gundah diputar pertama kali di bilangan Jakarta Selatan, tepatnya di bar lantai 2 Slits pada Jumat (19/9).

Lagu terbaru The Cottons, unit pop asal Jakarta yang digawangi pasangan suami-istri Yehezkiel Tambun dan Kaneko Pardede, kini tak hanya hadir dalam format audio, tetapi juga divisualkan melalui video musik yang diproduksi oleh Sarekat Kerja dan Mellow Splice.

Video ini menjadi pendamping sempurna bagi single yang menghadirkan Aprilia Apsari, penyanyi dari band White Shoes & The Couples Company, sebagai kolaborator perdana The Cottons sepanjang perjalanan musik mereka.

Video musik Gundah bukan sekadar tampilan visual biasa. Sutradara Moses Sihombing menjelaskan bahwa konsep video ini sebenarnya merupakan dokumentasi dari proses di balik layar pemotretan artwork Gundah.

“Jadi untuk videonya itu sebenarnya kayak behind the scene dari pemotretan untuk artwork-nya Gundah itu,” ucap Moses.

Keputusan untuk mengangkat proses ini memberi nuansa intim, seakan-akan penonton diajak ikut hadir di balik layar perjalanan kreatif The Cottons.

Baca juga:

EP 'Harapan' The Cottons Hadir dalam Format Piringan Hitam

EP 'Harapan' The Cottons: Tentang Doa, Kasih, dan Harapan

Hafizh Armynazrie, selaku penata artistik, menambahkan lapisan makna yang lebih dalam pada video ini.

“Kami ingin memperlihatkan gambarin di kehidupan. Seperti enggak semuanya ujungnya akan bagus atau jelek, tetapi harus melewati sebuah proses. Sampai akhirnya belum tentu bagus juga sih hasilnya, tapi harus menerima, lo harus menerima dengan hasil yang ada,” ungkapnya.

Pesan ini terasa selaras dengan semangat lagu Gundah, yang menceritakan keresahan sehari-hari dan bagaimana manusia berproses dalam menghadapinya.

Baca juga:

Kolaborasi Manis The Cottons dan Sari White Shoes Hadirkan Single 'Gundah'

Moses juga menyoroti bahwa video ini dibagi menjadi dua fase yang kontras.

“Di 'Gundah' ini, sebenarnya kalau nonton tuh berasa terbagi. Jadi kalau lihat tuh di fase pertama itu tuh, sebelum proses. Itu rasanya kayak kalau lo lihat Sari, Keko, Jeskul mainnya kayak setengah-setengah, sedih, kosong gitu. Tapi setelah masukin scene yang proses itu. Rasanya mainnya abis itu mereka jadi lebih santai,” ujarnya.

Perpaduan ini menciptakan dinamika emosional yang membuat penonton ikut merasakan transformasi perasaan dari hampa menuju lega.

Baca juga:

The Cottons Ciptakan Lagu Universal untuk Cinta Lewat 'Lentera'

Kehadiran Sari sebagai kolaborator menambah kedalaman emosi lagu ini. Vokalnya berpadu manis dengan karakter suara The Cottons, menghasilkan harmoni yang memperkaya cerita Gundah.

Dengan visual yang jujur, penuh momen candid, video musik ini tidak hanya menjadi dokumentasi, tetapi juga menjadi karya seni yang merayakan perjalanan, lengkap dengan segala rasa tidak pasti, proses, dan penerimaan.

Gundah kini tersedia di berbagai platform streaming musik, dan video musiknya bisa disaksikan di kanal YouTube The Cottons. Bagi para pendengar, ini bukan hanya sebuah rilisan, tetapi sebuah pengalaman yang mengajak kita merenungkan bahwa dalam hidup, setiap rasa gundah adalah bagian dari perjalanan yang harus dijalani. (Far)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan