Tencent Gagal Merger Dua Platform Streaming, Ini Penyebabnya
Rabu, 14 Juli 2021 -
PERUSAHAAN Induk Teknologi dari Tiongkok, Tencent, berencana menggabungkan dua platform streaming bernama Huya dan DouYu. Namun, langkah itu dibatalkan setelah keputusan final Regulator Pasar Tiongkok, yaitu anti monopoli (antitrust).
Reuters mengabarkan Regulator Pasar Tiongkok memblokir perencanaan Tencent Holding Limited untuk merger-kan Huya dan DouYu, platform streaming permainan video yang sama-sama beroperasi di Tiongkok.
Baca juga:
Tencent mengumumkan rencana penggabungan Huya dan DouYu di tahun lalu. Perencanaan itu dilakukan untuk merampingkan saham perusahaan, yang diperkirakan oleh data MobTech mampu mendominasi pasar sekitar 80 persen senilai lebih dari USD 3 miliar.
Tencent secara rinci adalah perusahaan yang memegang saham Huya sebesar 36,9 persen dan memiliki sepertiga kepemilikan saham dari DouYu. Gabungan kedua perusahaan yang terdaftar juga di Amerika Serikat, bernilai USD 5,3 miliar menurut sistem pasar. Oleh karena itu, tak heran bila Tencent ingin menggabungkan kedua perusahaan platform menjadi satu perusahaan utuh.

State Administration of Market Regulation (SAMR) mengatakan bahwa penggabungan Huya dan DouYo di Industri streaming permainan video memperkuat dominasi Tencent di pasar, terutama wilayah Tiongkok. Tencent sudah memiliki 40 persen pasar di bidang pengoperasian game daring.
“Kami akan menjalankan keputusan, memenuhi semua persyaratan peraturan, dan beroperasi sesuai hukum dan peraturan yang berlaku, serta memenuhi tanggung jawab kami,” ungkap perwakilan Tencent setelah keputusan pemblokiran dari Regulator Pasar Tiongkok.
Baca juga:
Pemblokiran terkait kesepakatan ketiga perusahaan itu disebabkan tekanan besar dari pemerintah Tiongkok. Pemerintah Tiongkok mengambil tindakan tegas karena berkaitan dengan monopoli teknologi, terutama dari perusahaan Tencent Holding Limited.

Pihak DouYu menyampaikan tanggapannya dengan menghormati keputusan akhir dan bekerja secara aktif sesuai hukum dan peraturan yang berlaku di Tiongkok. Sementara itu, pihak Huya belum memberikan tanggapan untuk masalah ini.
Anggota Komite Anti-Trust bagian Dewan Negara, Zhang Chenying, berpendapat bahwa pencegahan kepada Tencent untuk menggabungkan dua platform sebagai bentuk persaingan yang adil.
“Jika Huya dan DouYu merger, kontrol kepada DouYu menjadi haknya Tencent secara penuh. Kami mempertimbangkan faktor pendapatan, pengguna aktif, sumber daya streaming dan indeks utama lainnya. Kami perkirakan bahwa merger dapat membatasi persaingan yang adil,” ungkap Zhang kepada Reuters melalui memo yang diterbitkan SAMR. (bed)
Baca juga: