Telusur Sejarah Tato dan Perkembangannya di Indonesia

Senin, 13 Februari 2023 - Ikhsan Aryo Digdo

SENI tato sudah eksis lebih dari 12.000 tahun SM. Dapat dibayangkan tato itu sudah ada pada suku-suku Mesir Kuno, Inca, Maori dan Polynesian. Kata tato sendiri berasal dari tahitian kata tatau, yang berarti “untuk membuat tanda”.

Kata tattau dikenalkan ke dalam bahasa Inggris pada tahun 1766-1769 oleh Kapten Bougainville, pelaut berkebangsaan Inggris. Sehingga kata tattau mengalami peresapan menjadi tatto (Hendrawan, 2001).

Baca Juga:

Kiat Pilih Tato dengan Garis Halus yang Sedang Tren

Tatto menjadi sebutan populer dari seni rajah tubuh, di mana di Indonesia diserap kembali menjadi tato. Meskipun begitu, tato memiliki sebutan yang berbeda-beda di berbagai daerah. Seperti moko dalam suku Maori dan ire zumi dalam bahasa Jepang.

tato ini telah ada sejak 1500 SM-500 SM, awalnya seniman tato ini adalah orang-orang Mentawai. (Foto: freepik/kireyonok yuliya)

Eksistensi tato ini melebihi sebutan populernya. Hendrawan (2001) menyatakan bahwa kesenian ini telah mengiringi sejarah hidup manusia. Hal ini dapat dilihat dari tato yang ditemukan di tubuh The Iceman-Oetzi, mumi yang berusia 5.300 tahun. Itulah alasan tato menjadi salah satu budaya tertua di peradaban manusia. Tato pada akhirnya memiliki citra dan makna yang berbeda dari masa ke masa.

Tato di Indonesia memiliki riwayat yang sangat panjang. Seni budaya tato ini telah ada sejak 1500 SM-500 SM. Seniman tato ini adalah orang-orang Mentawai. Mereka telah mentato badannya sejak kedatangannya di pantai barat Sumatera (Setiawan, 2018). Dalam Bahasa Mentawai seni rajah ini disebut titi.

Baca Juga:

Benarkah Tato Bikin Ketagihan? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Pada masa animasi dan dinamis, tato menempati posisi yang sakral. Seperti orang Mentawai yang menghubungkan tato dengan roh kehidupan. Selain itu, mereka juga menggunakan tato untuk menunjukkan jati diri dan status sosial.

Di Indonesia, reputasi tato sempat mengalami pergeseran. Lambat laun citra tato mengalami perubahan kala media elektronik memainkan peran penting dalam menyebarkan informasi. Pada 1990-an di Indonesia tato menjadi gaya hidup yang marak di kalangan petinju. Tato kalangan petinju rata-rata bermotif binatang. Biasanya diaplikasikan di bagian dada, punggung, dan lengan bagian atas.

Tato masih bertahan mengikuti perubahan jaman dengan filosofi dan makna dibaliknya. (Foto: freepik/freepik)

Makna tato ini oleh Sri Murni dikatakan sebagai cara untuk memengaruhi mental lawan, ada pula yang berpendapat bahwa hanya sebatas penyemangat. Media juga tak luput menyiarkan aksi para petinju bertato ini (Hendrawan, 2001).

Citra miring tato mulai pudar. Tato hari ini dipandang sebagai simbol seni dan kebebasan berekspresi. Hari ini kita mudah menemukan orang, laki-laki dan perempuan, tua-muda, yang leluasa menunjukkan tato di tubuhnya dengan simbol, gambar, atau tulisan apa pun. Bagi beberapa orang, tato memiliki makna tertentu. Jack London, penulis asal Amerika pernah berujar, "Show me a man with tattoo and I'll show you a man with an interesting past."

Apa pun itu niat, tujuan dan makna seseorang mentato tubuhnya maka tato masih bertahan mengikuti perubahan jaman. Intinya, tato bukan sekadar coretan tinta di tubuh, melainkan terkandung filosofi di baliknya. (dgs)

Baca Juga:

Tato Penuh Makna Milik Justin Bieber

Bagikan

Baca Original Artikel

Berita Terkait

Bagikan