Telaga Tunggal, Sumur Minyak Pertama di Indonesia

Rabu, 15 Juni 2022 - P Suryo R

SEJAK zaman dahulu, Indonesia selalu menjadi incaran bangsa lain karena memiliki kekayaan alam yang melimpah. Sayangnya karena belum maju secara teknologi, akhirnya banyak negara yang mengklaim banyak sumber alam di Indonesia. Seperti sumur minyak pertama di Indonesia yang ditemukan oleh ahli perkebunan tembakau dari Belanda bernama Aeilko Jans Zijlker.

Pada tahun 1880 ketika Zijlker baru saja pindah ke Sumatra Timur, ia melakukan inspeksi di kawasan Langkat dan menemukan genangan air bercampur minyak bumi. Zijlker kemudian membawa contoh air bercampur minyak tersebut ke Batavia (Jakarta) untuk dipelajari lebih lanjut. Hasil penelitian mengatakan bahwa area Langkat mengandung 59% kandungan minyak bumi.

Tentu saja hal ini membuat Zijlker semakin bersemangat untuk melakukan eksplorasi lebih lanjut di daerah tersebut. Tetapi mimpi tersebut tidak bisa ia gapai dengan tangan kosong. Akhirnya pada tahun 1882 Zijlker pulang kampung untuk meminta bantuan dari teman-temannya demi memenuhi target dana eksplorasi minyak di Langkat. Setelah dana terkumpul ia kembali berlayar ke Indonesia untuk minta perizinan oleh pemimpin setempat.

Baca Juga:

Telkomsel Pemain Besar Telekomunikasi Seluler

sumur
Aeilko Jans Zijlker yang menemukan sumber minyak pertama di Indonesia adalah ahli perkebunan tembakau dari Belanda. (Foto: andalasenergyandpowerresearchblog.wordpress.com)

Pada tahun 1883, Sultan Musa memberikan konsesi di wilayah Langkat dari titik Sei Lapan sampai titik Pangkalan Brandan. Setelah melakukan pengeboran selama dua bulan, Zijlker berhasil memperoleh 200 liter minyak bumi meskipun angka tersebut masih jauh dari target. Pengeboran pun dilanjutkan tetapi akhirnya hanya semburan gas bercampur air yang keluar. Kegiatan pengeboran terpaksa dihentikan karena tidak ada lagi minyak bumi yang keluar dari sumur tersebut.

Zijlker akhirnya memutuskan untuk 'menggeser' wilayah pengeboran ke sebelah timur tepatnya di desa Telaga Sahid yang tentunya masih termasuk dalam wilayah perizinan. Wilayah tersebut sebenarnya termasuk medan yang sulit karena memiliki struktur tanah yang lebih keras dibandingkan dengan wilayah sebelumnya. Tetapi Zijlker mampu memperoleh minyak bumi sebanyak 1.710 liter di kedalaman 22 meter dalam waktu 48 jam pengeboran.

Ia kemudian memperdalam pengeboran hingga akhirnya berhasil mendapatkan 86.406 liter. Pada tanggal 15 Juni 1885, keluar semburan gas dari dalam sumur pengeboran beserta minyak bumi di kedalaman 121 meter. Sumur tersebut akhirnya dinamai dengan Telaga Tunggal I dan menjadi sumur atau tambang minyak bumi pertama di Indonesia. Sebagi info, ini setelah 26 tahun penemuan minyak bumi pertama di dunia tepatnya di Amerika Serikat. (Mar)

Baca Juga:

Sejarah Berdirinya Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia

Bagikan

Baca Original Artikel

Berita Terkait

Bagikan