Teks Perjanjian TPP Setebal 2.000 Halaman Rampung

Jumat, 06 November 2015 - Luhung Sapto

MerahPutih Amerika - Pemerintahan Barack Obama dan negara lain merilis teks perjanjian Trans-Pacific Partnership (TPP) untuk pertama kali pada Kamis (5/11) waktu setempat. Teks perjanjian setebal 2.000 halaman tersebut berisi tentang hak kekayaan intelektual sampai Hak Azasi Manusia.

Dibutuhkan waktu lima tahun untuk finalisasi teks perjanjian yang sangat rahasia itu, tapi Obama hanya membeberkan sedikit bocoran ke publik.

"TPP berarti Amerika akan memimpin negara-negara di Pasifik menuju abad 21," sebut Obama seperti dikutip dari arstechnica.com

Pembentukan TPP yang diprakarsai Amerika Serikat bertujuan menggeser dominasi China di Asia Pasifik. Anggota TPP terdiri dari Jepang, Australia, Peru, Malaysia, Vietnam, Selandia Baru, Cile, Singapura, Kanada, Meksiko, dan Brunei Darussalam, dan Amerika Serikat sendiri. Ke-12 negara itu mewakili kekuatan ekonomi dunia.    

"Jika kita tidak menandatangani perjanjian ini, jika Amerika tidak melakukan inisiatif, maka China akan melakukannya," ujar Obama. 

Pembentukan TPP sendiri di Amerika dipandang Kongres AS sebagai target jangka panjang pemerintahan Obama. Kongres yang didominasi Republik dan tidak sepenuhnya didukung Partai Demokrat yang menjadi partai pendukung Obama.

Dalam perjanjian dagang tersebut, Jepang akan menghapus hambatan perdagangan untuk kentang goreng dan mentega dari Prancis sementara Malaysia untuk pertama kali akan menghapus tarif semua produk mengandung alkohol. 

Selain mengatur tarif dan pajak, perjanjian juga berisi sanksi ekonomi bagi negara-negara anggota yang memberikan proteksi bagi produknya. Tapi, tidak dijelaskan apa hukumannya. (Luh)

BACA JUGA:

  1. Sebelum Gabung, Indonesia Ingin Pelajari Dokumen TPP
  2. Jokowi Bilang ke Obama, Indonesia Ingin Gabung TPP
  3. Tak Beli Saham Freeport, Pengamat: Pemerintah Tipu Rakyat
  4. Antam Dinilai Tak Pantas Beli Saham Freeport
  5. Paket Ekonomi VI, Perizinan Impor Lebih Cepat dengan Sistem Online

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan