Teknologi Buat Etika Seseorang Rusak
Jumat, 26 Januari 2018 -
PONSEL pintar telah menjadi kebutuhan bagi kebanyakan orang. Keberadaannya membuat orang yang tinggal berjauhan tetap terkoneksi namun juga membuat kita terlihat lebih kejam.
Menurut informasi yang dilansir Daily Mail, tiga dari empat orang menilai sikap dan kesopanan orang rusak karena smartphone, laptop, tablet, dan media sosial. Keberadaan media sosial justru merusak kemampuan bersosialisasi.
Berdasarkan data yang dipublikasikan One Poll, dari survey 1000 orang, 77 persen menilai jika kemampuan sosial pengguna gadget lebih buruk dari 20 tahun lalu. Orang-orang lebih senang menghabiskan waktu dengan gadget ketimbang berinteraksi secara langsung dengan orang lain.
Smartphone justru menimbulkan pertikaian-pertikaian kecil yang jarang terjadi beberapa puluh tahun lalu.
Para orang tua frustasi ketika anaknya asyik chatting di tablet atau gadgetnya. Para penonton bioskop juga terganggu dengan sinar biru di layar smartphone penonton lain yang sibuk dengan gadgetnya.
Buruknya kualitas bersosialisasi seseorang akibat teknologi juga mempengaruhi pekerjaan. Konsultan etika menemukan fakta bahwa 58 Executive Senior lebih mencari pekerja yang memiliki kemampuan sosial baik dari pada memiliki akademik yang baik.
Tak hanya mempengaruhi social skill, keberadaan teknologi juga membawa pengaruh buruk bagi soft skill lainnya. Saat ini kemampuan orang dalam menulis surat di masa kini jauh menurun. Orang dengan mudahnya melakukan kesalahan dalam penulisan karena merasa mudah menghapus kesalaham tanpa tertinggal 'noda'. (Avia)