Tekanan Tinggi, George Russell Dibantu Psikolog untuk Hadapi Balapan F1
Selasa, 16 Juli 2024 -
Merahputih.com - Tekanan besar selalu ada di pundak para pembalap Formula 1, dengan setiap penampilan mereka diawasi ketat, mulai dari sesi latihan hingga balapan. George Russell mengatasi tekanan ini dengan bantuan seorang psikolog.
"Saya telah bekerja dengan psikolog selama empat tahun. Setiap orang berbeda, tapi bagi saya ini efektif," katanya seperti dikutip Motorsport, Senin (15/7).
"Ini tentang hal-hal kecil. Banyak yang terjadi selama akhir pekan balapan, jadi Anda perlu waktu sejenak untuk merefleksikan apa yang telah terjadi," tambahnya.
Baca juga:
George Russell Masih Kecewa Gagal Finish di F1 GP Inggris 2024
Russell mengungkapkan pentingnya berbicara dengan profesional untuk mengekspresikan perasaannya dan menyusun strategi menghadapi tekanan. Ia sering mendiskusikan bagaimana media dan penggemar menilainya.
"Satu saat Anda adalah pahlawan, saat berikutnya Anda dianggap bodoh. Hal itu bisa berubah dari sesi latihan ke kualifikasi atau dari satu balapan ke balapan berikutnya," jelas pembalap asal King's Lynn ini.
Baca juga:
George Russell Menangi F1 Austria, Verstappen-Norris Senggolan
Russell mengakui pernah mengalami seri balapan yang baik diikuti oleh balapan yang sulit, yang membuatnya bertanya-tanya apa yang salah. "Seringkali, hal itu hanya ada di kepala Anda," ujarnya.
Ia juga berbagi trik yang dipelajarinya untuk menghadapi situasi tertentu. "Saya belajar bagaimana menghadapi kualifikasi setelah sesi latihan yang buruk atau menentukan pola pikir yang tepat setelah latihan yang baik," tutur Russell.
Baca juga:
Kebangkitan Mercedes Tak Pengaruhi Pencarian Pengganti Lewis Hamilton
Mengemudi di samping Lewis Hamilton, yang dianggap salah satu pembalap terbaik sepanjang masa, juga menambah tantangan.
"Apakah saya perlu memikirkan hal itu atau tidak? Haruskah saya melihat datanya atau tidak? Saya telah menemukan keseimbangan yang tepat di area tersebut dan itu bekerja dengan baik untuk saya," lanjutnya.
Russell, yang kini berusia 26 tahun, merasa bantuan psikologis sangat membantu dalam mengelola tekanan dan mengembangkan pola pikir yang tepat untuk bersaing di Formula 1. (waf)