Tangerang Dibangun dari Empat Akar Budaya Berbeda

Rabu, 21 September 2016 - Noer Ardiansjah

MerahPutih Budaya - Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menyebut bahwa Tangerang dibangun dari empat akar budaya dan kultur yang berbeda yaitu Betawi, Sunda, Jawa, dan Tionghoa.

Ahmad Zaki juga mengakui, sampai saat ini, Kabupaten Tangerang yang merupakan rahim dari dua wilayah di sekitarnya yaitu Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tidak memiliki akar budaya yang secara administratif diklaim sebagai budaya asli Tangerang.

"Apa seni budaya lokal Tangerang? Tangerang ini merupakan daerah yang heterogen, di mana mayoritas masyarakatnya urban karena daerah pertemuan. Jadi akar seni dan budaya yang dimiliki berasalah dari mereka (pendatang ,red). Seperti Betawi, Sunda, Jawa, dan Tionghoa," kata Zaki saat ditemui merahputih.com pada sebuah acara di wilayah Kecamatan Balaraja, Rabu (21/09).

Terkait seni cokek yang selama ini kerap disebut-sebut sebagai bagian dari seni dan budaya Tangerang, kata Zaki, sejauh ini akar budaya cokek berasal dari Tionghoa. "Kita cari-cari, apa akar seni budaya Tangerang yang sebenarnya? Kalau cokek, ini akar budayanya bukan Tangerang. Tapi yang paling penting dan tidak boleh dilupakan adalah akar seni dan budaya Betawi, Sunda, Jawa dan Tionghoa,” tandasnya.

Salah satu seni budaya asli Kabupaten Tangerang yang saat ini sedang didaftarkan hak patennya ke HAKI adalah tari kreasi baru yang disebut tari cukin. Selain itu, beberapa batik khas Kabupaten Tangerang dari hasil lomba kreasi batik Kabupaten Tangerang tahun 2015 lalu juga sedang menunggu lisensi dari HAKI. (Wid)

BACA JUGA:

  1. Seren Taun Kasepuhan Banten Kidul Resmi Ditetapkan Warisan Budaya Tak Benda
  2. Keberadaan Museum Keris, Mempertegas Solo Sebagai Kota Budaya
  3. Muhammadiyah Gelar Olimpiade Budaya Jawa di Yogyakarta
  4. DKB Desak Pemprov Banten Segera Realisasikan Taman Budaya
  5. 60 Perupa Pamer Karya di Taman Budaya Yogyakarta

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan