Tampil di JF3 2024, Bespoke Project Gandeng Ofie Laim untuk Sentuhan Wastra dalam Denim

Jumat, 02 Agustus 2024 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - DALAM keremangan Salsa Fashion Tent di Summarecon Mall Serpong, Kamis (1/8), sekira 20 orang dalam balutan celana dan hoodie serbahitam berlarian di titian peraga JF3. Masker menutupi wajah, membuat mereka tampak seperti penjahat ketimbang model. Tak lama, mereka semua menghilang di balik pagelaran, berganti dengan para model yang keluar menampilkan koleksi dari Bespoke Project bersama Ofie Laim.

Koleksi yang ditempilkan membawa kejutan tersendiri. Bespoke Project yang dikenal dengan semangat ‘clean jeans are boring’ benar-benar membawa jins ‘yang enggak bersih’ ke level berbeda. Sentuhan wastra benar-benar mencolok dalam setiap desain. Outer denim dengan patchwork wastra, celana denim dengan detail motif, baseball cap, hingga tas denim yang bermain dengan sentuhan wastra.

bespoke project
Koleksi Bespoke Project membawa sentuhan wastra di atas denim.(foto: Merahputih.com/Dwi Astarini



“Kolaborasi kali ini memadukan dua style yang berbeda dari dua generasi yang berbeda. Ini menjadi challenge bagi Ofie untuk menyelaraskan dua vibrasi yang berbeda ini menjadi satu kesatuan yang menarik,” imbuh Jeremy.

Sebanyak 32 looks kolaborasi Bespoke Project dan Ofie Laim ini meyakinkan bahwa denim bisa berpadu apik dengan wastra tanpa kehilangan semangat kebebasannya. Koleksi yang diberi judul ‘Intrinsic Motivation’ ini memang lahir dari semangat dan kesenangan, menularkan optimisme tidak hanya bagi pemakai, tapi juga bagi siapa saja yang menyaksikannya. “Intrinsic Motivation ini dibuat berdasarkan hal-hal yang kami berdua suka, kami gabungkan,” kata Ofie saat berbincang dengan media seusai pergelaran.

Baca juga:

Gaya SYNKR.ON Persembahan LPTB Susan Budihardjo di JF3 2024


Koleksi Intrinsic Motivation dihadirkan dalam dua segmen dengan karakter tidak selaras, yakni ‘Bohemian dan ‘Poverty Chic/Poor Chic’. Segmen Bohemian terinspirasi dari gerakan kultur bohemian yang cinta kebebasan serta antipati terhadap hedonisme dan materialisme. Koleksi ini menghadirkan eksplorasi denim dalam gaya bohemian, menggambarkan kebebasan dan kreativitas tanpa batas.

bespoke project
Merayakan poverty ala Bespoke Project.(foto: Merahputih.com/Dwi Astarini)


Para model membawakan jaket oversized hingga rok flowing dengan setiap potongannya dirancang untuk memancarkan keindahan dan kebebasan berekspresi. Segmen ini ditutup dengan kemunculan kembali orang-orang berbaju hitam. Kali ini, mereka membawa dupa. Menguarkan wangi ke seluruh ruangan. Seorang pemain egrang dalam balutan denim mengikuti. Ia berjalan dari ujung titian peraga sepanjang 60 meter.

Saat sang pemain egrang menghilang di pangkal pagelaran, satu per satu model tampil memeragakan segmen kedua Bespoke Project, yakni Poverty Chic/Poor Chic. Kapsul kedua Poverty Chic/Poor Chic ini memberikan imajinasi baru tentang gaya yang ‘menyenangkan’ dari kemiskinan.

Dengan sentuhan denim cabik yang terinspirasi dari tampilan rockstar, koleksi ini menghadirkan estetika artsy dari rakyat miskin kota. Setiap detailnya menggambarkan gaya hidup yang sederhana, tapi penuh karakter, penuh cerita. Koleksi ini tidak hanya istimewa pada konsepnya, tapi juga pembuatannya. Untuk koleksi ini, Bespoke Project mengutamakan sustainability dengan mengusung proses upcycling yakni sebagian material dalam kapsul ini dibuat dari bahan sisa produksi sebelumnya.

“Kami berharap keikutsertaan di JF3 dapat meningkatkan visibilitas dan memperluas pasar di kalangan pecinta streetwear,” tutup Jeremy.(dwi)

Baca juga:

PINTU Incubator dan Ecole Duperre Paris Dukung Brand Lokal di JF3 Fashion Festival

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan