Tak Mudah Bagi Pilot Berkulit Hitam dan Bergender Perempuan
Rabu, 10 Maret 2021 -
MENJADI pilot bukan sekedar mampu menerbangkan transportasi yang didesain untuk terbang. Namun tanggung jawab yang besar lainnya adalah memberikan kenyamanan, keamanan dan keselatan selama penerbangan.
Ternyata itu belum cukup menjadi beban bagi Refilwe Ledwaba, pilot perempuan asal Arika Selatan yang menerbangkan helikopter. Bebannya semakin berat karena melawan diskriminasi warna kulit dan gender.
Baca juga:
Perjuangan yang berat menjadi tantangan tersendiri dalam menempuh studi di dunia penerbangan. Refilwe berjuang keras untuk mendapat pekerjaan tersebut. Dia memiliki tekad untuk melawan setiap tindakan diskriminasi terhadap kulit hitam dan perempuan. Dia tidak pernah takut melawan diskriminasi karena hanya akan mengganggu impian menuju kesuksesan.
“Alih-alih berfokus pada mereka yang berusaha menjatuhkan kamu, temukan beberapa dari banyak orang yang akan senang melihat kamu melakukan apa yang disukai dan bergabung dengan mereka. Ketika kamu seorang perempuan dan berkulit hitam, itu adalah pukulan ganda. Jika kamu tidak memiliki orang yang tepat, kamu bisa menjadi (Albert) Einstein, tetapi kamu tidak akan pernah berhasil,” kata Refilwe seperti dilansir laman Reuters.
Baca Juga:
Refilwe tumbuh di negara yang masih ada sisa-sisa sistem politik Apartheid, sistem politik yang membedakan seseorang berdasarkan warna kulit. Pada awal mulanya, Refilwe hanya bekerja sebagai awak kabin. Namun berkat kerja keras serta tekadnya yang tinggi kemudian rekannya yang berkulit putih berusaha mendorongnya untuk menjadi seorang pilot, bahkan melatihnya secara gratis.
“Saat dia terbang sendirian, dia sadar bahwa dia telah menghancurkan batasan ras dan gender dalam satu gerakan. Terbang sendirian adalah salah satu momen terbaik dalam hidup kamu dan dunia harus melihat itu,” ungkap Johnson mengutip laman firstpost.
Untuk mendukung perempuan-perempuan sepertinya, Refilwe mendirikan yayasan bernama Girls Fly Program In Africa (GFPA). Yayasan ini menjadi tempat bagi ratusan perempuan muda asal Afrika Selatan yang memiliki mimpi untuk menjadi seorang pilot. Refilwe merasa bahwa dirinya harus berguna untuk perempuan lain di luar sana yang mendobrak pembatasan gender dan warna kulit. (rzk)
Baca Juga: