Tak Diizinkan Orasi, Alumni 212 Sebut Pihak Istiqlal Persulit Aksi
Jumat, 09 Juni 2017 -
Aksi Bela Ulama yang diinisiasi Presidium Alumni 212 tak diizinkan digelar dalam Masjid Istiqlal. Alasannya, ada acara rutin yang akan digelar panitia.
Sebelumnya, aksi damai direncanakan berlangsung dalam bentuk doa dan zikir. Massa aksi hanya meminta sela-sela waktu kosong untuk memberikan arahan kepada ribuan jamaah Alumni 212 yang memadati masjid.
Menanggapi larangan tersebut, Ketua Presidium Alumni 212, Ansufri Idrus Sambo mengatakan pengelolah masjid sudah diintervensi oleh pihak tertentu.
"Kita ini mau ibadah, kita mau menggelar doa dan zikir. Kenapa dilarang? Apakah membela ulama di dalam masjid itu haram? Jangan dipersulit, lah," kata Sambo kepada awak media di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (9/6).
Sambo menilai, seharusnya masjid yang menjadi ikon RI ini memberikan kesempatan kepada seluruh umat Islam untuk menggelar kegiatan di dalam masjid.
Pasalnya, kata dia, masjid terbesar se-Asia Tenggara ini milik negara, bukan milik pihak tertentu. Terlebih lagi, rezim tertentu.
"Ini, 'kan punya umat, seharusnya pihak Istiqlal memfasilitasi acara kami. Apalagi ini terkait Aksi Bela Ulama," tandasnya.
Ia pun kecewa dengan kebijakan pihak pengelola yang tidak memberikan kesempatan kepada umat Islam, yang telah memadati area masjid sejak Jumat siang.
Pantauan merahputih.com, adanya larangan Aksi Bela Ulama 96 berlangsung di dalam masjid tak menyurutkan semangat ribuan massa aksi. Mereka tetap menggelar orasi di halaman Istiqlal.
Hingga berita disiarkan, usai berbuka puasa, jamaah masih memadati sekitar area masjid menunggu waktu salat isya dan tarawih. (Fdi)
Baca berita terkait Aksi Bela Ulama lainnya di: Tidak Mendapat Izin, Orasi Aksi Bela Ulama Pindah Tempat