SZA Kecam Tren AI: Jangan Buat Gambar atau Lagu AI Tentang Saya!
Selasa, 23 September 2025 -
MerahPutih.com - Penyanyi R&B peraih Grammy, SZA, secara terbuka mengecam tren media sosial yang menggunakan AI (kecerdasan buatan) untuk membuat gambar atau lagu yang menampilkan dirinya.
Dalam serangkaian Instagram Story, pelantun “Kill Bill” ini menyuarakan kekhawatirannya terhadap dampak lingkungan, sosial, dan budaya dari penggunaan AI secara sembarangan.
“Hey, I hate AI. If you f*** with me, PLEASE don’t make any AI images of me or songs, (Hei, aku benci AI. Kalau kamu benar-benar menghargai aku, TOLONG jangan buat gambar atau lagu AI tentang aku),” tulis SZA, dikutip Selasa (23/9/2025).
Baca juga:
Lizzo Beberkan Rencana Bikin Grup Bersama SZA, Perkenalkan Nama Pussy Laser
SZA Kecam Tren AI
Tren Gambar AI dengan Artis, Termasuk SZA
Belakangan ini, tren unik muncul di media sosial: para penggemar membuat foto ‘meet-and-greet’ palsu bersama artis favorit menggunakan AI.
Di komunitas seperti “Club SZA” di X (Twitter), banyak penggemar membagikan hasil gambar AI yang tampak sangat realistis, seolah-olah mereka bertemu langsung dengan sang artis.
Namun, alih-alih terkesan, SZA justru geram. Ia menyebut bahwa pembuatan konten berbasis AI tidak hanya melanggar batas personal, tetapi juga berdampak negatif secara global.
Dampak AI Menurut SZA
SZA tidak hanya menyoal soal privasi dan etika. Ia menyoroti kerusakan lingkungan yang dihasilkan dari penggunaan AI, khususnya dari pusat data (data centers) yang membutuhkan energi besar dan sering kali menggunakan sumber daya alam secara tidak berkelanjutan.
“Ppl and children are dying from the harm n pollution AI energy centers are creating. A stupid photo is not worth polluting and harming underserved communities, (Orang-orang dan anak-anak sekarat akibat kerusakan dan polusi yang ditimbulkan oleh pusat energi AI. Sebuah foto bodoh tidak sebanding dengan pencemaran dan kerugian yang dialami oleh komunitas yang kurang terlayani),” tulisnya.
Pernyataan ini didukung oleh laporan dari United Nations Environmental Programme (UNEP) yang menyebut bahwa industri AI menyumbang pada limbah elektronik dan eksploitasi mineral langka yang sering ditambang secara tidak etis.
Kritik Terhadap Artis AI: Xania Monet Jadi Sorotan
Tak hanya tren buatan fans, SZA juga menyinggung kemunculan artis AI seperti Xania Monet, yang baru-baru ini menandatangani kontrak senilai USD 3 juta.
Karakter AI ini secara eksplisit meniru penyanyi R&B perempuan kulit hitam, sebuah warisan budaya yang menurut SZA kini sedang "didevaluasi."
Baca juga:
50 Prompt AI Terbaik untuk Foto Profil Profesional dan Personal Branding, Auto Kece!
“Why devalue our music??? Something tells me they wouldn’t do this with another genre. (Kenapa merendahkan nilai musik kami??? Sesuatu dalam diri saya bilang, mereka tidak akan melakukan ini pada genre lain),” tegas SZA.
SZA bukan satu-satunya artis yang mengecam AI. Kehlani juga turut angkat suara, menyatakan bahwa “tidak ada alasan yang dapat membenarkan penggunaan AI” dalam musik atau karya seni.
Reaksi Fans: Antara Dukungan dan Penolakan
Pasca pernyataan SZA viral di media sosial, reaksi publik pun bermunculan. Di platform seperti X dan Reddit, banyak penggemar yang mengaku baru sadar akan dampak negatif AI setelah melihat unggahan tersebut.
“Good on SZA for calling out the weird AI stuff. She’s been talking about the environmental impact for a while now. (Bagus buat SZA karena berani mengkritik hal-hal aneh soal AI. Dia sudah cukup lama membicarakan dampak lingkungan dari teknologi ini),” tulis seorang pengguna.
Namun, tak sedikit pula yang menolak kritik tersebut, menganggap kekhawatiran SZA terlalu berlebihan.
“SZA begs fans to quit making AI versions of her, to ‘save the children.’ Seriously, let the kids be delulu,(SZA memohon kepada para penggemarnya untuk berhenti membuat versi AI dirinya demi 'menyelamatkan anak-anak.' Serius deh, biarkan saja anak-anak berkhayal), ” tulis pengguna lain dengan nada sarkastik.
Mengapa SZA Menentang AI?
1. Isu Privasi dan Otoritas Citra Diri
SZA merasa identitas dan citranya disalahgunakan tanpa persetujuan. AI menciptakan representasi palsu seolah-olah itu asli.
Baca juga:
80 Prompt AI Sepakbola: Cocok untuk Konten, Merchandise, dan Medsos
2. Dampak Lingkungan
AI memerlukan energi besar dan infrastruktur data yang mencemari lingkungan, sering kali tanpa kita sadari.
3. Eksploitasi Budaya
Dengan munculnya artis AI seperti Xania Monet, ada kekhawatiran bahwa budaya musik R&B yang dipelopori perempuan kulit hitam akan terhapus dan digantikan oleh “produk digital”.