Sutradara 'Five Nights at Freddy's' Ungkap Tantangan di Balik Produksi Animatronik
Rabu, 01 November 2023 -
"Sudahkah kamu melihat mereka?" tanya Vanessa pada Mike, penjaga baru di Freddy Fazbear's Pizza. Seketika sekelompok robot berbentuk hewan pun muncul dan mulai meneror Mike.
Mereka adalah Freddy, Bonnie, Chica, Foxy, dan Golden Freddy. Kelimanya merupakan robot nan berisikan arwah anak kecil yang dibunuh bertahun-tahun silam.
Freddy dkk kini mengincar Abby, adik dari Mike, sebagai target pembunuhan mereka. Kisah horor dan thriller ini merupakan plot dari film Five Nights at Freddy's. Tayangan penuh teror ini diadaptasi dari sebuah video-game berjudul sama.
Mengangkat kisah dalam game menjadi sebuah film animatronik menjadi tantangan tersendiri bagi tim produksi Blumhouse. Hal ini diungkapkan oleh Emma Tammi, sutradara Five Nights at Freddy's, dalam wawancara terbarunya bersama Variety.
Baca juga:
Pecahkan Sejumlah Rekor, 'Five Nights at Freddy's' Rajai Box Office AS

Tammi bercerita bahwa robot Freddy dan rekan-rekannya itu punya penampilan yang kotor dan usang. Sebab, karakter ini diceritakan berada di dalam restoran pizza terbengkalai nan ditinggalkan pemilik.
"Membuat karakter lapuk di animatronik benar-benar sebuah proses penuh trial dan error. Kami memulainya dengan memberi efek perlahan-lahan supaya hasilnya tidak berlebihan," tutur Tammi.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Robert Bennett. Dalam pembuatan film, Bennett duduk sebagai desainer senior Jim Henson Creature Shop, toko yang bekerja sama dengan tim produksi Five Nights at Freddy's.
Menurut Bennett, kunci dari penampilan robot Freddy dkk adalah desainnya yang lawas. Mereka harus bisa membuat seakan robot hewan tersebut benar-benar diproduksi pada era 1980-an. Selain itu, karena diadaptasi dari video-game, Bennett dan seluruh tim desain harus mengusahakan agar penampilan robot tersebut konsisten.
"Bagiku, bagian yang paling seru adalah menyusun tekstur robotnya. Kami menghabiskan banyak waktu untuk memilih jenis benang dan kain seperti apa yang harus digunakan, bagaimana saturasi warnanya, seberapa kotor permukaannya," jelas Bennett.
Baca juga:

Selain soal jenis kain, Bennett juga menegaskan bahwa penampilan wajah robot tak kalah pentingnya. Mereka ingin agar setiap komponen robot animatronik ini bisa terlihat sepadan dan cocok. Untuk itu, alih-alih menggunakan kain pelapis, bagian hidung dari Freddy dkk memakai bahan karet.
"Kami terus berpikir, jika ini dibentuk pada tahun 80-an, material seperti apa yang akan mereka gunakan?" ungkapnya lebih jauh.
Meski ini merupakan proses yang panjang dan sulit, tetapi Tammi mengakui bahwa hal ini juga merupakan bagian yang menyenangkan. Mereka belajar banyak dari ketidaksempurnaan animatronik ini dan terus mengembangkannya.
Tim produksi Five Nights at Freddy's pada dasarnya memodifikasi beberapa hal agar penampilan film ini lebih sempurna. Namun, mereka juga tetap berpegang pada versi orisinal video-game tersebut agar tak mengecewakan penggemar. (mcl)
Baca juga:
Film Kelima Kurang Memuaskan, Simak Urutan Seri 'Insidious' Terbaik