Suhaimi Minta Gerindra Jangan Salahin PKS soal Pemilihan Wagub DKI

Senin, 05 Agustus 2019 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Abdurahman Suhaimi menyayangkan pernyataan Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Syarif yang menyebut PKS kurang pintar melobi anggota Legislatif Kebon Sirih hingga agenda Rapimgab pengesahan tatib belum juga dilaksanakan.

Menurut Suhaimi, partainya sudah menjalankan proses pemilihan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta sesuai dengan koridor yang ada. Ia pun mengingatkan kepada Partai Gerindra untuk tidak menyalahkan satu sama lain mengenai proses pemilihan pendamping Anies Baswedan.

Baca Juga: PKS Kurang Aktif Lobi, Pemilihan Wagub DKI akan Diserahkan ke Anggota DPRD Baru

"Gausah nyalah-nyalahin lah. saya kira masing-masing punya caranya. masing-masing melakukan apa yang seharusnya dilakukan. jadi jangan nyalahin sana sini, tapi seperti yang saya bilang tadi prosesnya harus begitu," kata Suhaimi saat dikonfirmasi, Senin (5/8).

Sudah tiga kali jadwal Rapimgab urung digelar karena berbagai macam alasan. Sedianya agenda awal pelaksanaan Rapimgab pada Rabu 10 Juli 2019 lalu, namun batal dilaksanakan karena banyak pimpinan fraksi DPRD yang tidak hadir. Diundur hingga Senin 15 Juli.

Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Abdurrahman Suhaimi. Foto:http://jakarta.pks.id
Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Abdurrahman Suhaimi. Foto:http://jakarta.pks.id

Di tanggal 15 Juli 2019, rapimgab batal kembali digelar dengan alasan tidak kuorum. Aturan kuorum rapimgab itu yakni 50 persen plus 1 dari jumlah pimpinan DPRD, pimpinan fraksi, dan pimpinan komisi atau sebanyak 59 orang.

Rapat dianggap kuorum jika dihadiri minimal 31 orang. Sementara itu, rapimgab kedua hanya dihadiri 17 orang. Rapimgab tersebut akhirnya ditunda.

Baca Juga: Pemilihan Wagub DKI Molor, Pengamat: Kita Perlu Kritisi DPRD

Kemudian, pada 16 Juli 2019 rapimgab tatib tersebut kembali batal digelar karena ada beberapa pihak yang tak bisa hadir. (Asp).

"Mungkin kembali tanya ke pimpinan dewan. Ga mungkin anggota gelar rapimgab tanpa pimpinan. atau pansus misalnya gelar sendiri, gabisa. Harus ada pimpinan. kalo itu tinggal political will aja," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Syarif mentakan belum tuntasnya pemilihan pengganti Sandiaga Uno di kursi DKI karena PKS tak cukup pintar molobi politik di anggota parlemen kebon sirih memperkenalkan cawagubnya, yaitu Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu.

Syarif menduga, rapat paripurna pemilihan Wagub DKI akan dikerjakan kepada anggota DPRD terpilih DKI yang baru.

Karena menurut dia, waktunya tak akan cukup bila tetap dipaksakan kepada anggota DPRD yang lama. Sebab, 26 Agustus mendatang akan dilangsungkan pelantikan anggota legislatif terpilih periode 2019-2024.

Baca Juga: Ketakutan Haji Lulung Ketika Jabatan Wagub DKI Terus Melompong

"Sangat berpotensi (rapat paripurna) akan berlangsung setelah anggota DPRD yang baru. Saya kira ini terjadi karena PKS kurang optimal dalam melakukan pendekatan dan lobi-lobi," jelasnya. (Asp)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan