Review: Situs Arca Domas dan Pemandian Curug Cipeuteuy

Minggu, 07 Mei 2017 - Noer Ardiansjah

Situs Arca Domas merupakan salah satu situs di kawasan Situs Cibalay. Situs Arca Domas paling mudah diakses karena berada paling dekat dengan pos penjagaan. Untuk lebih lengkap tentang Situs Arca Domas, silakan Sahabat Merahputih baca dan simak ulasan berikut: Di Balik Makna Situs Arca Domas.

Tim Merahputih.com akan menceritakan sedikit tentang pos penjagaan yang sangat baik di Kawasan Hutan Cibalay. Terdapat tiga saung dengan bangunan cukup baik. Satu saung menjadi tempat utama, yaitu terdapat dapur, ruang tidur, dan amben yang dalam bahasa Sunda berarti balai. Saung ini menjadi tempat Deni, penjaga kawasan Situs Cibalay yang sudah menjadi pegawai negeri sipil Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Serang.

Saung istirahat peziarah di Situs Arca Domas. (Foto: Merahputih.com/Zulfikar)

Saung kedua yaitu balai tempat istirahat. Saung ini terletak bersebelahan. Saung kedua disekat-sekat untuk tempat istirahat para wisatawan atau peziarah. Terkadang, penduduk sekitar juga menjadikan tempat ini sebagai pondokan untuk menginap. Saung ketiga berada di bagian atas yaitu sebuah musala. Musala papan cukup baik untuk seukuran di kawasan hutan, meski tidak terlalu bersih karena jarang digunakan.

Ardi dan Zul bersama Komunitas Sandi Nusantara tiba di lokasi sekira pukul 20.00 WIB pada Minggu, 15 Januari 2016. Tiba di sana, tepatnya memasuki kampung terakhir di kaki Gunung Salak, yaitu Kampung Cibalay, Desa Tenjolaya, Bogor, Jawa Barat.

Dalam perjalanan dari kampung terakhir menuju pos pertama membutuhkan waktu sekitar 1 jam karena cuaca sehabis hujan dengan jalanan licin ditambah perbaikan jalan di ujung kampung. Sesampainya di pos penjagaan, Deni sudah menunggu dan menyiapkan makanan tradisional untuk tim. Adapun makanan itu terdiri dari sambal khas Cibalay, lalapan khas Gunung Salak seperti pohpohan, ikan teri, dan jengkol.

Meski sederhana, tempat yang representatif dan penjaga yang ramah bisa menjadi pilihan berwisata sejarah di Gunung Salak. Meski begitu, perlengkapan di gunung wajib disiapkan, terutama perlengkapan seperti pakaian hangat dan sleeping bag. Udara di sana cukup dingin, terutama menjelang subuh. Sebaiknya, meski tidak harus membuka tenda, pengunjung menyiapkan diri untuk menghadapi udara dingin.

Tim beristirahat di pos penjagaan hingga pukul 23.00 WIB. Kemudian menjadi pengalaman menarik ketika Fachruddin Soleh menuntun seluruh tim untuk ke Curug Cipeuteuy. Pada awalnya, agenda ke curug tersebut telah direncanakan pukul 01.00 WIB. Namun, karena tak mau berlama-lama menunggu, seluruh tim memutuskan untuk berangkat.

Curug Cipeuteuy bukan hanya sekadar curug yang dalam bahasa Indonesia berarti air terjun. Curug Cipeuteuy menjadi salah satu tempat yang dikeramatkan karena merupakan tempat pemandian kuno yang sejak dulu dipercaya tempat pemandian para raja.

Jarak Curug Cipeuteuy kurang lebih 700 meter dari pos penjagaan.

Secara keseluruhan, jalan dari pos penjagaan ke lokasi sangat aman. Namun demikian, meski jaraknya tidak terlalu jauh, sangat disarankan untuk dipandu warga setempat agar tidak tersesat. Beberapa jalan setapak saling memotong karena juga menuju ke beberapa tempat termasuk beberapa situs di sekitarnya.

Untuk lebih lengkap tentang Curug Cipeuteuy, bisa disimak pada link berikut Selain Mitos, Ini Manfaat Mandi Malam Di Tirta Marta Kamandanu.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan