Serial 'The Makanai: Cooking for the Maiko House', Hangatnya Persahabatan Calon Geisha
Kamis, 05 Januari 2023 -
KIYO dan Sumire bersahabat sejak kecil. Saat menapak remaja, mereka punya impian serupa: ingin jadi geisha, seniman-penghibur tradisional.
Untuk mewujudkan cita-citanya, mereka pindah dari Aomori ke distrik Hanamachi di Gion, Kyoto. Di sini berdiri sebuah rumah penampungan para geisha. Di sini pula calon geisha (maiko)dilatih.
Dua sahabat ini berlatih menari tiap hari. Juga membersihkan pakaian dan toilet. Pokoknya semua keterampilan yang dibutuhkan oleh seorang geisha.
Sumire melalui semua latihan dengan baik, tapi tidak dengan Kiyo. Dia sering kena omelan karena gerakan tarinya kurang luwes.
"Kamu tak cocok jadi seorang maiko," kata salah satu pembimbing para geisha kepada Kiyo.
Baca juga:
'Glass Union: A Knives Out Mystery' Jadi Film Netflix Terlaris di Penghujung 2022
Sumire berusaha membesarkan hati Kiyo. Namun Kiyo menyadari dirinya memang tak berbakat jadi maiko.
Meski begitu, Kiyo tak lantas kecewa. Dia ingin tetap tinggal di rumah maiko. Bukan untuk jadi geisha, melainkan jadi juru masak (makanai). Di sini dia justru menemukan bakat dan hidupnya.
Masakan Kiyo tak tertandingi. Para calon geisha lain dan penghuni rumah maiko memujinya setinggi langit. "Kiyo tidak ditakdirkan untuk dibuat jadi sesuatu, melainkan membuat sesuatu," kata salah satunya.
Hirokazu Kore-eda, sutradara Jepang pemenang Palme d'Or di Festival Film Cannes lewat film Shoplifter pada 2018, mengangkat kisah menyentuh tentang persahabatan di rumah calon geisha lewat serial barunya, The Makanai: Cooking for the Maiko House. Serial ini akan tayang di Netflix mulai 12 Januari 2023.
Dikutip dari laman variety.com, serial sebanyak sembilan episode ini diadaptasi Maiko in Kyoto: From the Maiko House, sebuah novel grafis populer karya Koyama Aiko, yang pertama kali diserialkan di Weekly Shonen Sunday tahun 2016. Mori Nana berperan sebagai Kiyo, sedangkan Natsuki Deguchi berlakon jadi Sumire.
Novel grafis ini memenangkan Penghargaan Manga Shogakukan ke-65. Penjualannya mencapai lebih dari 1,8 juta eksemplar. Skenario adaptasinya ditulis oleh Kore-eda, Sunada Mami, Tsuno Megumi, Okuyama Hiroshi, dan Sato Takuma. Di Indonesia, novel grafis ini terbit dengan judul "Juru Masak Para Maiko".
Baca juga:
Netflix Rilis Tampilan Perdana Ratu Charlotte di Seri 'Bridgerton'
Melalui film ini, Kore-eda juga mengangkat hubungan antar geisha senior dan junior. Hubungan para penghuni rumah maiko begitu kuat, sekuat keluarga. Padahal mereka tak punya ikatan darah.
Ketika Kiyo memutuskan jadi juru masak, dia menghidangkan berbagai makanan khas Jepang. Penonton diajak ikut menikmati betapa lezatnya hidangan tersebut hanya dari melihatnya.
Selama Kiyo mengasah diri jadi juru masak, Sumire tumbuh menjadi maiko yang cantik dan mulai mendapat perhatian. Keduanya berbeda jalan, tapi tetap saling mendukung. Keduanya juga harus menempuh berbagai tahapan untuk mewujudkan mimpinya masing-masing. Tak ada proses instan menuju sesuatu.
Serial ini seolah menegaskan bahwa Tuhan mengaruniai tiap manusia dengan bakat masing-masing. Penemuan bakat tersebut bergantung pada usaha si manusia.
Bagi kamu yang suka dengan kebudayaan Jepang dan kuliner, serial ini wajib masuk dalam daftar tontonanmu pada awal tahun. (dru)
Baca juga: