Seniman Musik Kritik Padatnya Perkotaan di Jalan Kaliurang

Minggu, 02 Oktober 2016 - Noer Ardiansjah

MerahPutih Budaya - Kota Yogyakarta kini semakin riuh. Pendirian gedung-gedung semakin ramai. Lalu lintas semakin padat. Jalanan raya semakin sumpek. Ruang interaksi sosial yang manusiawi semakin minim. Semua menjadi realitas yang tumbuh menjauhkan nilai-nilai kemanusiaan.

Realitas itu pun kini meluas. Tak hanya di kawasan Kota Yogyakarta semata, melainkan juga hingga ke luar kota. Di antaranya ialah Jalan Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta. Kawasan yang menjadi jalur utama bagi wisatawan untuk menuju kawasan wisata Kaliurang itu berkembang tanpa keteraturan.

Hal itulah yang menjadi sorotan seniman musik Irfan R Darajat melalui karyanya "Bunga Trotoar: Yang Hilang di Sepanjang Jalan". Ia mengkritik, kenyataan Jalan Kaliurang itu justru membuat hidupnya banyak menghabiskan waktu di jalanan. Apalagi, di jalanan ia hanya melihat realitas gedung-gedung, pertokoan belaka, hingga tukang parkir yang penuh berharap.

"Karena saya banyak menghabiskan waktu di jalan. Saya jalan jauh, terus jalanan padat, terus saya banyak habiskan waktu di jalan. Kita bisa membicarakan tentang apakah in kecenderungan yang terjadi di kota-kota," ujar Irfan, ditemui merahputih.com usai aksinya di PSBK, Tamantirto, Kasihan, Bantul, DI Yogyakarta, Jumat (30/9) malam.

Irfan menjelaskan, apa yang ia dapati di jalanan tersebut kemudian tertuang menjadi sebuah ide untuk menciptakan karya. Lantas, ia bertemu dengan seniman visual. Pertemuan tersebut lantas menjadi obrolan menggarap karya seni kontemporer audio visual. (Fre)

BACA JUGA:

  1. Nirmolo Kaliurang, Destinasi Wisata Hutan di Kaki Gunung Merapi
  2. Wisata Religi di Bukit Goa Emalta Kaliurang
  3. Jadah Tempe, Jajanan Khas Kaliurang Yogyakarta
  4. Gemblong Gurih Jajanan Nusantara Khas Kaliurang
  5. Kisah Rama Shinta Jadi Tema Musikal Tim Drum Band Banten di PON 2016

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan