Sempat Dibakar KKB, Bandara Ilaga Papua Kini Berhasil Dikuasai TNI-Polri
Jumat, 04 Juni 2021 -
Merahputih.com - Aparat TNI/Polri telah menguasai wilayah Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua. Termasuk menguasai Bandara Ilaga yang kemarin sempat diserang oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Lekagak Telenggen.
"TNI Polri saat ini menguasai Illaga termasuk Bandara di Ilaga. Kelompok Teroris Lekagak telenggen tidak pernah menguasai Bandara, tetapi mereka berupaya menyerang dengan membakar fasilitas ATC Bandara," ujar Kasatgas Humas Nemangkawi, Kombes Iqbal Alqudusy kepada wartawan, Jumat (4/6).
Baca Juga:
Densus 88 Menunggu Perintah Kapolri Buru KKB
Meski begitu, operasional penerbangan di bandara masih belum normal. "Kondisi penerbangan sipil saat ini dibatasi operasionalnya karena situasi," ucapnya.
Iqbal Alqudusy mengatakan, saat ini para korban masih berada di Eromaga. "Evakuasi belum bisa dilakukan karena masih terjadi kontak tembak di sekitar Bandara Ilaga," ujar Iqbal.
Masyarakat yang berada di sekitar Eromaga sebanyak 10 kampung mengungsi ke arah Kunga untuk menghindari aksi kejam KKB. "TNI Polri saat ini terus melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan warga masyarakat Eromaga," kata pria yang bakal menjabat sebagai Kabid Humas Polda Jawa Tengah ini.
KKB melakukan aksi penembakan yang menewaskan seorang warga sipil, Habel Halenti di Kampung Eromaga, Distrik Omukia pada Kamis (3/6) siang.
Di hari yang sama, pada pukul 17.30 WIT, KKB kembali berulah dengan membakar satu tower bandara, ruang tunggu bandara, tiga perumahan perhubungan udara dan satu rumah warga. Saat personel gabungan menuju lokasi kejadian, terjadi kontak senjata selama satu jam.

Aparat terpaksa mundur karena situasi tak memungkinkan. Aksi pengamanan bandara akan kembali dilanjutkan pada Jumat (4/6) pagi ini.
Sekedar informasi, Kabaintelkam Polri Komjen Paulus Waterpauw membeberkan identitas KKB Papua yang masih aktif melakukan teror di tanah berjuluk mutiara hitam tersebut. Paulus mencatat sedikitnya 9 KKB Papua yang masih aktif.
Namun, ada pula kelompok-kelompok yang telah memutuskan tidak aktif melakukan aksi gangguan keamanan di Papua. "Gerakan separatis saat ini masih terus menyebarkan gerakannya sendiri, dengan ingin kemerdekaan melalui kekerasan bersenjata," kata Paulus.
Kesembilan kelompok teroris yang masih aktif adalah kelompok Sabinus Walker, Undius Kogoya, dan Lewis Kogoya yang biasa aktif di daerah Intan Jaya Papua. Kemudian, kelompok Goliat Tabuni, Lekagak Telenggen, Peni Murib, dan Ando Waker yang biasa melakukan teror di sekitar Puncak Papua.
Baca Juga:
Pasukan Pemberantasan KKB Harus Terkendali dengan Baik
Selanjutnya, kelompok Joni Botak yang biasa aktif di Mimika Papua, dan kelompok Egianus Kogoya yang biasa beroperasi di Nduga Papua. Paulus menjelaskan, dua kelompok KKB Papua yang tak aktif adalah Mathias Wenda yang biasa beroperasi di Wutung, dan Puron Wonda dan Endem Wanimbo yang biasa beraksi di Lanny Jaya.
Paulus menuturkan, kelompok di atas merupakan kelompok yang bertanggung jawab atas insiden kekerasan dan teror yang terjadi di Papua.
Peningkatan unsur kekerasan dan teror yang tidak hanya ditujukkan kepada aparat. Tapi juga menyasar masyarakat sipil dan merusak fasilitas warga, masuk ke tahap brutal. "Sehingga pemerintah menetapkan aksi sekelompok KKB sebagai aksi terorisme," paparnya. (Knu)