Selama PSBB Transisi, Anies Janji Perkuat Tracing
Senin, 12 Oktober 2020 -
MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melaksanakan kegiatan tracing COVID-19 secara massif selama PSBB Transisi. Di sisi lain, kegiatan testing maupun upaya isolasi dan treatment di Rumah Sakit (RS) akan terus ditingkatkan kapasitasnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan terus meningkatan 3 T sebagai antisipasi potensi pelonjakan. Untuk diketahui, jumlah orang dites di Jakarta terus meningkat seiring dengan bertambahnya kapasitas testing.
"Pada periode 3–9 Oktober, jumlah orang yang dites PCR mencapai 63.474, setara dengan testing rate 6 per-1.000 penduduk dalam satu minggu (6 kali lipat melebihi rate minimum yang ditetapkan WHO)," katanya, Minggu (11/10).
Baca Juga:
Peraturan Resepsi Pernikahan hingga Nonton Bioskop di PSBB Transisi
Selain itu, Anies menyampaikan, berdasarkan indikator yang ditetapkan oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Tingkat Pusat, saat ini Jakarta juga sudah berada pada tingkat risiko sedang (skor: 2,095) dibandingkan pada tanggal 13 September berada pada tingkat risiko tinggi (skor: 1,4725).
Pemprov DKI Jakarta telah berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat untuk memutuskan menerapkan kembali PSBB Masa Transisi, dengan sejumlah ketentuan baru yang harus dipatuhi oleh semua pihak.
"Setiap penanggung jawab kegiatan harus memberlakukan protokol pencegahan COVID-19," kata Anies.

Ia menuturkan, pergerakan penduduk semenjak PSBB ketat terlihat menurun signifikan pada tempat rekreasi, taman, dan perumahan. Sedangkan di pasar, kantor dan pabrik, serta transportasi publik yang sempat menurun kasus virus coronanya, kembali naik pada 1 minggu terakhir.
Selain itu, terjadi penurunan proporsi penemuan kasus pada klaster perkantoran selama 1 minggu terakhir. Namun, terjadi peningkatan penemuan kasus pada klaster keluarga/pemukiman. Kepatuhan protokol kesehatan di lingkungan rumah dan penguatan RT/RW/kader diperlukan.
Sementara itu, untuk fasilitas kesehatan jumlahnya juga terus ditingkatkan, dari 67 RS rujukan saat ini menjadi 98 RS rujukan, dilengkapi sebanyak 5.719 tempat tidur isolasi dan 766 tempat tidur ICU. Keterpakaian tempat tidur isolasi COVID-19 pada tanggal 10 Oktober sebesar 66% dan tempat tidur ICU COVID-19 sebesar 67%. (Knu)
Baca Juga:
Wagub DKI Pastikan Penanganan Ratusan Korban Longsor di Ciganjur Berjalan Baik