Sega: Bisnis Mobile Gaming Belum Terbayar
Rabu, 05 Agustus 2015 -
MerahPutih Teknologi - Upaya Sega untuk melompat ke bisnis mobile gaming belum terbayar. Sega umumkan kekalahan penjualan bersih sebanyak 42 persen, dengan pendapatan penjualan 426 juta dollar (sekitar Rp5,5 triliun).
Sega mengalami kerugian bersih sebesar 63,8 juta dollar Amerika (sekitar Rp829,4 miliar) dan kerugian operasional sebaganyak 76 juta dollar Amerika(sekitar Rp988 miliar). Sega telah mencoba terjun ke bisnis game mobile dengan model freemium game, namun nampaknya gagal merayu gamer.
"Perekonomian (kami) masih tetap dalam kondisi yang memerlukan waktu lebih untuk pulih sepenuhnya, karena ketidakpastian pada downswing ekonomi luar negeri yang timbul dari faktor-faktor, seperti perlambatan pertumbuhan di ekonomi negara-negara berkembang dan krisis utang Eropa," kata Sega, seperti diungkapkan Forbes.
Kerugian bisnis Sega memang masuk akal karena kondisi global saat ini, meski perusahaan lain melaporkan hasil keuangan yang lebih kuat. Beberapa analis dan jurnalis menilai keputusan Sega bermain di bisnis mobile gaming adalah pilihan yang salah.
Dengan coba memasuki bisnis mobile gaming, membuat Sega kembali mengejar dan mendedikasikan banyak waktu untuk kembali menciptakan konsol game, agar dapat bersaing dengan produsen konsol game lain.
Baca juga:
Apple dan BMW Terlibat dalam Negosiasi