SBY: Pemerintah Harus Antisipasi The Fed dan Perlambatan Ekonomi Tiongkok

Jumat, 04 Maret 2016 - Eddy Flo

MerahPutih Keuangan - Perlambatan ekonomi Tiongkok itu masih melemah dan The Fed (bank sentral Amerika Serikat) setiap saat selalu berubah sehingga setiap saat juga perlu diantisipasi oleh pemerintah saat ini.

Presiden ke-6 susilo Bambang Yudhoyono menjelaskan bahwa saat ini rendahnya harga baik tambang, pertanian, batubara, kelapa sawit, minyak, pokoknya itu, nah dari situ ini usulan sederhana saja, dan silahkan dipikir dan ditimbang-timbang, tapi yang jelas usulan sederhana saya ini mencakup 6 item.

"Growth menembus 5% menuju 6%, karena kalau tidak dikembalikan ke angka 6%, banyak implikasinya. Kemudian belanja pemerintah ditingkatkan, harus dikalkulasikan dengan benar serelah memperhatikan revenue, make sure setelah ketemu dan pilih pembelanjaan yang bis menstimulasi pertumbuhan," kata SBY saat ditemui di Gedung Kadin, Jakarta Selatan, Kamis (3/3).

Menurut SBY, untuk mempengaruhi pertumbuhan kalau daya beli sedang susah pasti menurun kalau banyak yang wait and see kala cerita tambang itu menurun.

"Lengkap sudah menurun secara negatif, pastikan APBNP kita ada komponen untuk stimulasi pertumbuhan, di sejumlah komoditas, government must state to be willing," tandasnya.(abi)

BACA JUGA:

  1. SBY: Pemerintah Perlu Benahi Sektor Riil
  2. Adian Tuding SBY Ubah Divestasi Saham Freeport Hingga Rugikan Indonesia
  3. SBY dan Ani Yudhoyono Lomba Gendong Cucu, Luwes Mana?
  4. Serikat Petani: Jokowi dan SBY Sama-sama Lebih Suka Impor
  5. Konser SBY di Depok Hoax, Beberapa Media akan Disomasi

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan