Rudy Kenang saat Cium Tangan Tjahjo Kumolo sambil Menangis
Jumat, 01 Juli 2022 -
MerahPutih.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo meninggal dunia usai menjalani perawatan intensif sejak beberapa hari di RS Abdi Waluyo, Jakarta, Jumat (1/7), pukul 11.10 WIB.
Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya sabat baik di PDIP tersebut. Ia mendoakan semoga arwah almarhum Tjahjo Kumolo diterima Tuhan.
"Semoga yang ditinggalkan dapat ketabahan serta bisa melanjutkan cita-cita almarhum yang belum terwujud," kata Rudy, sapaan akrab FX Hadi Rudyatmo, Jumat (1/7).
Baca Juga:
Tjahjo Kumolo Meninggal, Megawati Minta Kader PDIP Kibarkan Bendera Setengah Tiang
Rudy mengaku telah mengirimkan karangan bangga terlebih dulu ke rumah duka. Untuk melayat ke rumah duka, masih menunggu kabar dari Jakarta.
"Malam ini (Jumat) DPC PDIP Solo akan mengadakan doa bersama sebagai penghormatan terakhir. Kami kehilangan sosok pemimpin sederhana dan memperjuangkan wong cilik," kata Rudy, yang mendampingi Joko Widodo saat menjabat Wali Kota Solo tersebut.
Rudy mengatakan, selama almarhum menjadi anggota DPR dan Menpan RB, kebijakannya selalu berpihak pada rakyat. Mantan Wali Kota Solo ini mengaku kali terakhir bertemu dengan Tjahjo Kumolo pada 23 Mei 2022. Saat itu, almarhum sedang menjadi pembicara seminar di Hotel Alila Solo.
"Usai acara beliau mampir ke rumah saya. Pada momen itu, saya sudah kenal lama beliau, tetapi baru sekali itu saya mencium tangan beliau (Tjahjo Kumolo) dan saya langsung menangis," ucap Rudy.
Baca Juga:
Tjahjo Kumolo Dianggap Jadi Sosok Ayah bagi Seluruh Pegawai Kemenpan RB
Rudy menjelaskan, alasan menangis karena terharu dengan komitmen almarhum yang memperjuangkan tenaga TKPK/honorer dan tidak akan menghapusnya. Selain itu, almarhum adalah sosok yang punya prinsip, sikap, dan komitmen pada pemimpin.
"Almarhum (Tjahjo Kumolo) merupakan sosok pelobi unggul di partai bersama almarhum Taufiq Kiemas dan orang kepercayaan Ibu Mega (Megawati Soekarnoputri)," kata dia.
Ia mengatakan, soal empat pilar berbangsa dan bernegara dan Hari Lahir Pancasila merupakan hasil lobi almarhum. Selain itu, keputusan Ketua Umum Megawati juga banyak didasari hasil pertimbangan dari almarhum.
"PDIP kehilangan kader terbaik. Orang yang sangat kompeten. Sosok pemimpin yang sederhana dan luar biasa memperjuangkan wong cilik," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Jenderal Listyo Ungkap Kontribusi Tjahjo Kumolo ke Polri