Rilis 2021, No Time to Die Tayang di Layanan Streaming?
Minggu, 25 Oktober 2020 -
SEKUEL ke-25 James Bond, No Time to Die dikabarkan akan rilis pada 2 April 2021 di AS. Perilisan film ini telah ditunda beberapa kali setelah sebelumya di November 2020. Mengingat hal itu, sejumlah layanan streaming seperti Apple dan Netflix tengah menjajaki kemungkinan untuk memperoleh No Time to Die.
Mengutip laman Variety, pihak studio MGM dilaporkan mengalami kerugian antara USD 30 sampai USD 50 juta atau sekitar Rp732,5 miliar akibat penundaan tersebut. Bloomberg pertama kali melaporkan diskusi tersebut yang menjadi topik utama di Hollywood minggu ini.
Sedangkan studio lain, seperti Paramount dan Sony telah meraup keuntungan puluhan juta dollar lewat Greyhound, Coming 2 America, dan Without Remorse ke layanan streaming, sementara sektor teatrikal terus berjuang selama pandemi.
Baca juga:
Rp1 Miliar untuk Adegan Motor di 'No Time to Die'

MGM pun memilih untuk tidak mengomentari rumor yang beredar.
“Kami tidak mengomentari rumor. Film ini tidak untuk dijual. Rilis film ditunda hingga April 2021 untuk melestarikan pengalaman teater bagi penonton bioskop,” kata juru bicara MGM.
Namun, beberapa orang dalam di studio mengatakan bahwa kemungkinan penjualan film tengah dieksplorasi secara terbuka, dan percaya bahwa MGM setidaknya terbuka untuk kemungkinan menjual film mereka dengan harga yang sangat besar.
Studio tersebut dikatakan sedang mencari kesepakatan USD 600 juta atau sekitar Rp8,7 triliun. Penjuaan fantastis ini dipimpin secara eksklusif oleh CEO pemilik mayoritas MGM, Kevin Ulrich, Anchorage Capital Group.
Baca juga:

Tidak jelas apakah produser Barbara Broccoli dan Michael G. Wilson, yang terkait dengan serial James Bond tersebut akan menandatangani kesepakatan.
Universal Pictures, yang memiliki hak distribusi internasional untuk No Time to Die harus dibuat utuh dalam setiap kemungkinan penjualan dan diganti untuk semua biaya yang dikeluarkan studio.
Perlu dicata bahwa pihak-pihak yang terlibat akan menjajaki penjualan streaming, mengingat bahwa film tersebut adalah film pertama yang mengubah tanggal rilis sebelum COVID-19 menjadi pandemi global.
Jika No Time to Die pindah ke layanan streaming, maka akan menimbulkan beberapa tantangan logsitik. Biaya produksi film ini lebih dari USD 250 juta atau sekitar Rp3,6 triliun dan menjalin beberapa kemitraan, seperti Land Rover, Omega, dan Heineken. (and)
Baca juga:
Musuh James Bond Terungkap di Trailer Terbaru ‘No Time to Die’