Rasakan Ketegangan Action Klasik Western di Film Buffalo Boys

Kamis, 19 Juli 2018 - Raden Yusuf Nayamenggala

SCREENPLAY Infinite Films bersama Infinite Frameworks, Zhao Wei dan Bert Pictures meluncurkan sebuah film bergenre action fantasy bertajuk Buffalo Boys.

Buffalo Boys merupakan film berlatar penjajahan Belanda di Pulau Jawa. Kisahnya tentang dua anak dari seorang Sultan, Jamar (Ario Bayu) dan Suwo (Yoshi Sudarso), yang ingin membalas dendam pembunuhan ayah mereka setelah bertahun-tahun diasingkan di Amerika Serikat di era Wild West.

Cast dan Sutradara Film Buffalo Boys (Foto: MP/Albi)

Bersama sang paman, Arana yang diperankan oleh Tio Pakusadewo, Jamar dan Suwo pun menemukan satu kampung yang diteror anak buah Van Trach (Reinout Bussemaker), kepala VOC di daerah tersebut. Dalam perjalanan, Kiona (Pevita Pearce) bergabung dengan tiga orang yang baru kembali dari Amerika itu untuk mendapatkan keadilan bagi keluarganya.

Film besutan sutradara Mike Wiluan ini menampilkan sederet artis papan atas Tanah Air, yakni Ario Bayu, Pevita Pearce, Yoshi Sudarso, Tio Pakusadewo, Sunny Pang, Mikha Tambayong, Happy Salma, Zack Lee, Hannah Al Rasyid, serta Alex Abad. Dengan didukung berbagai karakter yang akan mengaduk perasan penonton, Buffalo Boys menceritakan kisah universal tentang cinta, balas dendam, kebencian serta harapan.

Pada pemutaran perdananya di Fantasia Film Festival di Kanada dan New York Asian Film Festival, Buffalo Boys mendapatkan sambutan yang begitu hangat dari penonton luar negeri. Kabar baiknya, mulai 19 Juli 2018, film ini akan tayang di seluruh bioskop Tanah Air.

Menurut sang sutradara, direktur, sekaligus produser Buffalo Boys, Mike Willuan, film ini akan mengingatkan para millenials dan generation Z tentang sejarah yang penuh dengan tantangan dan ketidakadilan serta bagaimana kita sebagai rakyat dapat melawan.

Selain itu, Mike menambahkan, ini merupakan waktu yang tepat untuk mengangkat perpaduan yang jarang ditampilkan di layar lebar, khususnya di jagat film Indonesia.

"Bagi saya, cerita yang menggabungkan kultur berbeda yaitu Asia dan Barat merupakan kesempatan yang unik untuk memperkenalkan suatu dunia baru yang penuh dengan opportunities untuk cerita lainnya," ucap Mike saat ditemui di acara press screening di CGV Grand Indonesia, Jakarta, Rabu (18/7).

(Foto: Pinterest)

Dengan visual yang cukup memukau serta desain set yang rumit, film ini menggambarkan warna, nada, dan tekstur dari periode kritis dalam sejarah Indonesia secara akurat bagi penonton di tingkat nasional dan global. Ditambah lagi dengan pengambilan gambar yang dilakukan di berbagai lokasi indah di Pulau Jawa dan studio rekaman Infinite Studio di Batam, film iini akan menyuguhkan keindahan alam Indonesia sebagai latar belakang kisah cinta.

Digarap oleh tim produksi terbaik serta talenta kreatif yang berasal dari Singapura, Indonesia, Thailand, dan Australia, Buffalo Boys menjadi sebuah karya koalborasi berjiwa Asia Tenggara.

Produser eksekutif Wicky V Olindo mengatakan Buffalo Boys sangat penting untuk menegaskan eksistensi film indonesia di forum internasional. "Sangat penting bagi kami untuk menegaskan eksistensi film Indonesia di forum internasional, seperti Buffalo Boys sekarang dan Headshot pada 2016. Dengan sambutan dan apresiasi penonton internasional yang luar biasa, kami yakin Buffalo Boys tak sulit diterima penonton film Indonesia. Kami berharap penonton suka," tutupnya.(ryn)

Baca juga yuk artikel menarik yang lainnya In Flames, Band Metal Paling Ditunggu di Hammersonic Festival 2018

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan