Ramalan Gus Dur Meleset, Prabowo Gagal Jadi Presiden
Jumat, 26 Desember 2014 -
MerahPutih, Nasional - Meski diyakini sebagai seorang wali Allah, ramalan Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid tidak selalu tepat. Ulama yang akrab disapa Gus Dur itu pernah meramal Prabowo Subianto bakal menjadi Presiden Republik Indonesia (RI).
Namun fakta berkata lain, dalam Pemilu presiden (pilpres) 2014, Prabowo Subianto dikalahkan dengan Joko Widodo. Ramalan mantan Pangkostrad Letjen (purn) Prabowo Subianto akan memegang tampuk kekuasaan di Tanah Air disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj.
Said Aqil menceritakan lamaran tersebut kepada Prabowo Subianto yang saat itu menjadi capres dengan nomor urut 1 saat bersilaturahim ke Pondok Pesantren (Ponpes) NU di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat.
Said Aqil mengaku kerap menemani Gus Dur saat bertemu dengan Prabowo. Dia mengatakan, Gus Dur pernah memberi nasihat dan memprediksi Prabowo akan menjadi pemimpin di masa mendatang.
"Gus Dur bilang, 'Anda masih muda. Sabar dulu. Nanti setelah memasuki masa tua akan jadi pemimpin'. Dia bilang begitu," kata Said Aqil saat menerima Prabowo di Cirebon, Jawa Barat, Jumat (27/6).
Dia percaya, setiap omongan atau prediksi Gus Dur kerap terwujud. Dulu saja mantan ajudan Gus Dur saat menjadi presiden Jenderal Pol Sutarman pernah diprediksi akan menjadi Kapolda Metro Jaya lalu menjadi Kapolri.
"Gus Dur kalau ngomong biasanya tepat. 'Pak Sutarman sampeyan (kamu) nanti akan jadi Kapolda Metro dan kemudian Kapolri'. Betul. Waktu itu jadi ajudan, masih kombes pangkatnya. Gus Dur juga pernah ngomong ke saya, sampean nanti kalau sudah umur 56 tahun jadi Ketua Umum PBNU. Dan betul juga, setelah 56 tahun saya jadi Ketua Umum PBNU," demikian Said.
Sekadar kilas balik, Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada (22/7) mengumumkan pasangan Joko Widodo- Jusuf Kalla sebagai pemenang pemilu presiden (pilpres). Jokowi-Kalla berhasil mengalahkan rivalnya Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta).
Pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) dinyatakan sebagai pemenang dengan perolehan suara 70.997.883 atau 53,15%. Sedangkan pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa 62.576.444 atau 46,85%. Selisih perolehan keduanya sebesar 8.421.389 suara atau 6,3%. (BHD)