Rabun Senja Akibat Degenerasi Batang Retina

Jumat, 03 Agustus 2018 - P Suryo R

KERAP sekali orang menyebut rabun senja bila seseorang tidak melihat kala senja menjelang. Banyak mitos yang beredar mengenai gangguan penglihatan ini.

Sebenarnya rabun senja adalah gangguan kemampuan mata untuk melihat objek dengan cepat saat beralih dari daerah terang ke gelap. Juga kemampuan untuk melihat dalam cahaya redup di malam hari. Ketika mata kita tidak dapat melakukan hal tersebut, kondisi ini umumnya disebut sebagai rabun senja atau secara medis disebut sebagai nyctalopia.

Bisa jadi istilah rabun senja ungkapan pada seseorang yang tidak dapat melihat total pada malam hari, Tapi nyctalopia ini bisa jadi terjadi pada orang yang hanya mengalami keluhan sulit melihat atau mengemudi dalam kegelapan.

rabun senja
Orang yang menderita gangguan penglihatan rabun senja sebaiknya tidak mengemudikan kendaraan di malam hari. (Foto: Pexels/pixabay)


Penyebab

Rabun senja terjadi sebagai akibat dari berbagai penyakit yang menyebabkan degenerasi sel batang pada retina. Sel yang dinamakan sel sensorik itu bertanggung jawab untuk penglihatan dalam cahaya redup.

Penyebab lainnya adalah karena penyakit bawaan, yaitu kekurangan warna ungu atau rhodopsin. Ini merupakan pigmen dari sel batang retina.

Kelainan ini bisa terjadi akibat kekurangan vitamin A. Rhodopsin, mampu mempertahankan fotosensitifitasnya hanya dengan bantuan dari vitamin A. Vitamin A atau retinol, memainkan peran dalam mengubah impuls saraf menjadi gambar di retina. Retina adalah area peka cahaya di bagian belakang mata


Faktor Risiko

Rabun jauh atau penglihatan kabur ketika melihat objek yang jauh.

Katarak atau kekeruhan lensa mata.

Retinitis pigmentosa, yang terjadi ketika pigmen gelap berkumpul di retina dan membentuk terowongan.

Sindrom Usher, merupakan kondisi genetik yang mempengaruhi pendengaran dan penglihatan

Orang dewasa yang lebih tua memiliki risiko lebih besar untuk menderita katarak. Oleh karena itu, orang lanjut usia lebih mungkin mengalami penyakit ini karena katarak, dibandingkan anak-anak atau orang dewasa muda.

Orang yang mengalami insufisiensi pankreas, mengalami kesulitan menyerap lemak dan berisiko lebih besar mengalami kekurangan vitamin A karena larut dalam lemak. Ini menyebabkan risiko yang lebih besar untuk mengalami penyakit ini.

Orang yang memiliki glukosa darah tinggi atau diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit mata.

rabun senja
Rabun senja gangguan pelinghatan pada malam hari. (Foto: Pexels/Kha Ruxury)


Gejala

Kesulitan melihat di malam hari atau di tempat gelap.

Kesulitan mengemudi karena sorotan dari lampu depan dan lampu jalan yang terputus-putus, cahaya yang redup, saat senja, atau dalam kondisi berkabut.

Ada periode waktu yang diperlukan untuk beradaptasi dari lingkungan terang ke gelap.

Kerusakan penglihatan tepi. Seringkali hal ini terjadi tanpa gejala. Namun, beberapa pasien mengaku kehilangan penglihatan terbatas dan melaporkannya sebagai penglihatan terowongan. Pasien dapat melaporkan menabrak furnitur atau ambang pintu atau kesulitan dengan olahraga yang membutuhkan penglihatan tepi (misalnya, tenis, bola basket). Hilangnya penglihatan tidak menimbulkan keluhan nyeri dan perkembangannya cenderung lambat.

Photopsia. Banyak pasien di laporkan melihat kilatan cahaya (photopsia) dan menggambarkan mereka dalam bentuk kecil, berkilauan, lampu berkedip mirip dengan gejala migrain ofthalmik. Namun, berbeda dengan pasien dengan migrain oftalmik, photopsia mungkin terus menerus daripada episodik.


Diagnosis

Dokter spesialis mata biasanya akan mengawali diagnosis dengan melakukan tanya jawab seputar keluhan. Dokter akan bertanya mengenai tingkat keparahan, kapan keluhan tersebut dimulai, apakah keluhan tersebut datang tiba-tiba atau datang perlahan namun bertambah parah.

Pemeriksaan mata standar akan dilakukan, bisa juga ditambahkan pemeriksaan dengan sebuah alat bernama Slit lamp. Alat ini mengeluarkan cahaya yang membantu melihat komponen mata bagian dalam.

Pada beberapa pasien juga perlu dilakukan tes darah untuk mengukur kadar vitamin A dan gula darah. Pemeriksaan tambahan lain bisa dilakukan sesuai dengan hasil pemeriksaan standar yang telah dilakukan.

rabun senja
Mata yang tidak cepat ketika cahaya beralih menjadi gelap. (Foto: Pexels/Helena Lopes)


Penanganan

Rabun senja yang disebabkan oleh rabun dekat, katarak, atau kekurangan vitamin A dapat diobati. Lensa korektif seperti kacamata atau lensa kontak, dapat meningkatkan penglihatan jarak jauh baik pada siang maupun malam hari.

Bila yang didapati adalah katarak, maka penderita harus melalui operasi. Dokter mata akan mengganti lensa keruh dengan lensa buatan yang jernih. Penyakit ini akan mengalami perbaikan secara signifikan setelah operasi jika katarak adalah penyebab yang mendasari.

Jika hanya kadar vitamin A rendah maka dokter akan merekomendasikan suplemen vitamin. Kebanyakan orang di negara maju tidak memiliki kekurangan vitamin A karena mereka memiliki akses ke nutrisi yang tepat.

Terdapat pula kondisi genetik yang menyebabkan kebutaan di malam hari, seperti retinitis pigmentosa, tidak dapat diobati. Cacat genetik yang menyebabkan pigmen menumpuk di retina tidak merespon terhadap lensa korektif atau pembedahan. Orang-orang yang memiliki rabun senja karena hal ini, harus menghindari mengemudi di malam hari.

Komplikasi


Rabun senja sebaiknya tidak dianggap enteng karena berakibat buruk pada hal-hal berikut,

Kehilangan penglihatan

Katarak

Penurunan tajam penglihatan

Cystoid Macular Edema

Periksakanlah mata kamu bila mendapati gejala-gejala rabun senja ini, sebelum menjadi gangguan kronis. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan