Puasa Syawal, Bagus untuk Adaptasi Sistem Pencernaan

Selasa, 26 Mei 2020 - Muchammad Yani

BULAN Ramadan dan Lebaran memang telah usai, tapi bagi yang ingin meningkatkan amal ibadah, bulan Syawal adalah waktunya. Karena setelah merayakan hari kemenangan, kita disunahkan untuk puasa Syawal selama enam hari.

Menariknya puasa Syawal ternyata bukan hanya mampu meningkatkan amal ibadah, melainkan juga solusi bagus untuk sistem pencernaan guna menyesuaikan sistem pencernaan setelah Ramadan dan Lebaran.

Baca juga:

Kenali Dulu Batas Toleransimu Terhadap Masakan Bersantan

Puasa Syawal dilakukan selama enam hari (Foto: Pixabay/Konevi)
Puasa Syawal dilakukan selama enam hari (Foto: Pixabay/Konevi)

"Islam sendiri sudah memberikan solusi, puasa Syawal. Solusi ketika sudah full 30 hari puasa, lalu ada break Lebaran, lalu puasa syawal biar sistem pencernaan menyesuaikan keadaan," kata dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastro entero hepatologi, Prof. Ari Fahrial Syam dalam sesi bincang di Instagram Live, Senin (25/5) malam.

Ari melanjutkan puasa Syawal pada dasarnya meneruskan keteraturan jadwal makan, yang juga berarti teratur waktu lambung terisi makanan saat sahur dan berbuka. Hal ini berbeda ketika kamu kembali ke waktu normal di luar Ramadan.

Puasa Syawal bagus untuk kesehatan (Foto: Pixabay/jackmac34)
Puasa Syawal bagus untuk kesehatan (Foto: Pixabay/jackmac34)

"Kadang makan pagi kadang nggak. Lambung nggak konsisten diisi. Nggak makan pagi baru makan jam 12.00, lambung kosong sudah 12 jam, ketidakteraturan ini menyebabkan sakit maag. Lalu camilan nggak sehat," ujarnya.

Baca juga:

Tunaikan Puasa dan Sambut Idul Fitri, Warga Muslim AS Buat 'Masjid Mini' di Rumah

Prinsip keteraturan ini jug abisa berlaku bagi mereka yang bukan Muslim. Lambung harus diisi teratur misal 6-8 jam sekali bukan setiap jam seperti anggapan sebagian orang.

"Yang penting keteraturan. Lambung 6-8 jam diisi. Sarapan jangan air putih saja, usahakan ada yang dikonsumsi, misalnya roti, telur, ayam, kentang, paling enggak ada yang kita konsumsi, lalu enam jam lagi misalnya jam 13.00, lalu jam 19.00," jelasnya. (Yni)

Baca juga:

Tetap Sehat saat Lebaran, Atur Pola Makan dengan Cara Ini

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan