Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Datang ke Galeri Nasional
Minggu, 31 Juli 2016 -
MerahPutih Nasional - Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat Indonesia untuk ikut serta dalam mempelajari sejarah bangsa melalui karya seni dan lukisan yang akan dipamerkan pada 2 sampai 30 Agistus di Galeri Nasional, Jakarta.
Melalui akun Twitternya, Presiden menuliskan ada 28 lukisan maestro koleksi Istana yang akan dipamerkan di Galeri Nasional dalam Pameran yang bertajuk "17|71: Goresan Juang Kemerdekaan"
"Ada 28 lukisan maestro, koleksi Istana yg dipamerkan di Galeri Nasional 2 s/d 30 Ags. Ayo ajak teman & keluarga -Jkw," tulis Presiden.
Ada 28 lukisan maestro, koleksi Istana yg dipamerkan di Galeri Nasional 2 s/d 30 Ags. Ayo ajak teman & keluarga -Jkw pic.twitter.com/JMm9dS6Umr
— Joko Widodo (@jokowi) 31 Juli 2016
Pameran lukisan dan karya seni ini memang sengaja digelar untuk menyambut HUT Kemerdekaan Republi Indonesia ke-71 17 Agustus mendatang.
Pameran koleksi lukisan Istana Kepresidenan yang terselenggara atas kerja sama Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Galeri Nasional Indonesia, Badan Ekonomi Kreatif, dan Mandiri Art tersebut merupakan pameran yang pertama kalinya diselenggarakan sejak Indonesia merdeka. Gelaran tersebut dimaksudkan sebagai bentuk penghargaan terhadap karya-karya besar yang dimiliki Indonesia.
"Kami ingin memamerkan koleksi Istana kita untuk dinikmati oleh masyarakat. Pameran ini adalah pameran yang pertama kali, lukisan-lukisan di Istana dibawa keluar dan kemudian dipamerkan. Jadi, ini merupakan bentuk penghargaan kepada karya-karya besar kita untuk diketahui, ditelaah, dianalisis, dipelajari, dan menginspirasi bangsa kita secara keseluruhan," ujar Menteri Sekretaris Negara Pratikno dalam jumpa pers pada 25 Juli 2016 di Gedung Utama Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta seperti yang dikutip dari release galeri nasional.
BACA JUGA:
- Video Suasana Mengerikan Saat Massa Mengamuk dan Merusak Rumah Ibadah di Tanjungbalai
- Konflik SARA di Tanjungbalai, Ini Daftar Vihara dan Kelenteng yang Diamuk Massa
- Dipicu Suara Azan, Konflik SARA di Tanjungbalai Pecah, Ini Kronologinya
- Nasaruddin Umar Tak Menyangka Ada Bentrok Massa di Aceh Singkil
- Din Syamsuddin: Belum Selesai Kasus Tolikara, Muncul Lagi Kasus Serupa