Prakiraan BMKG: Hujan Ringan Guyur Kota-kota Besar pada H-1 Lebaran

Minggu, 30 Maret 2025 - Frengky Aruan

MerahPutih.com - Hujan ringan akan mengguyur kota-kota besar di Indonesia pada H-1 Lebaran 2025 atau Minggu, 30 Maret 2025. Hal ini sesuai perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Prakirawan BMKG Eriska Febriati memberi penjelasan yang dimulai dari Pulau Sumatra. Menurutnya, Kota Padang dalam kondisi berasap/berkabut, sementara Banda Aceh dan Tanjung Pinang bakal turun hujan dengan intensitas ringan.

“Waspadai hujan petir yang berpotensi terjadi di Medan Pekanbaru,” katanya.

Adapun udara kabur akan terjadi di Kota Jambi, berawan tebal di Kota Palembang, dan hujan ringan di wilayah Pangkal Pinang serta Bandar Lampung. Masyarakat di wilayah Bengkulu diminta waspada hujan yang dapat disertai dengan petir.

Di Pulau Jawa, kondisi berawan tebal akan menyelimuti langit Serang, sedangkan Jakarta, Bandung, Semarang, dan Yogyakarta berpotensi hujan ringan.

“Waspadai hujan petir di wilayah Surabaya,” ujar dia.

Baca juga:

Tinggi Hilal dan Elongasi belum Penuhi Kriteria, BMKG Prediksi Lebaran Jatuh pada Senin (31/3)

Sedangkan di Bali dan Nusa Tenggara, cuaca di Kota Denpasar diprakirakan hujan ringan, Mataram berpotensi hujan dengan intensitas sedang, serta perlu diwaspadai hujan petir yang dapat terjadi di Kota Kupang.

Bergeser ke Pulau Kalimantan, terdapat potensi hujan ringan di wilayah Pontianak, Palangkaraya, dan Banjarmasin.

“Waspadai hujan yang dapat disertai petir di wilayah Tanjung Selor dan Samarinda,” ucapnya.

Sedangkan untuk Pulau Sulawesi, terdapat potensi udara kabur di wilayah Palu, berawan tebal di Gorontalo, serta hujan ringan di wilayah Mamuju, Makassar, dan Kendari.

“Waspadai potensi hujan petir di wilayah Manado,” tuturnya.

Bergerak ke wilayah Indonesia bagian Timur, diprakirakan hujan ringan di wilayah Ambon, Jayapura, dan Jayawijaya, hujan sedang di Kota Nabire, serta hujan lebat di Ternate dan Merauke. Masyarakat di wilayah Sorong dan Manokwari diminta waspada hujan yang dapat disertai dengan petir.

Eriska juga memaparkan Siklon Tropis Courtney (96W) yang masih diprakirakan aktif di Samudera Hindia barat daya Banten, dan semakin menjauhi wilayah Indonesia hingga sistem ini membentuk sistem low level jet di Samudera Hindia barat daya Banten di sekitar sistem. Low level jet merupakan fenomena anomali angin kencang di sekitar lapisan troposfer (lapisan atmosfer yang paling dekat dengan permukaan bumi).

“Ex-bibit Siklon Dianne yang sebelumnya bibit siklon tropis 93S diprakirakan juga masih akan berada di deretan Australia dan semakin lemah. Bibit siklon ini menginduksi pembentukan low level jet di perairan barat laut Australia barat dan di daratan Australia barat bagian barat laut di sekitar sistem,” kata dia dikutip dari Antara. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan