Plot Serupa dengan Joker, 4 Film Ini Tak Kalah Menegangkan
Kamis, 10 Oktober 2019 -
FILM joker tayang di layar lebar, banyak yang kagum dengan akting dari Joaquin Phoenix. Karakter yang menjadi musuh utama Batman ini berhasil di bawakan dengan baik. Cerita yang menarik dengan pembawaan karakter yang sempurna akan memberikan suasana mencengangkan bagi penonton. Selain film Joker, terdapat beberapa film mengerikan yang pernah ditayangkan di layar lebar.
Bagi kamu yang menyukai film dengan alur cerita seperti di Joker, merahputih.com telah merangkum beberapa film dengan alur yang mengerikan seperti pada film itu. Rating yang dimiliki dari beberapa film berikut adalah D+ atau untuk kalangan dewasa. Jadi diharapkan bagi kamu yang masih dibawah umur, menontonnya harus ditemani orangtua ya.
Baca juga:
4 Fenomena Sosial di Film Joker yang Benar-Benar Terjadi di Dunia Nyata
1. Midsommar

Berlatarbelakang sebuah acara festival Fyre, film Midsommar mampu memberikan sensasi yang menyeramkan. Bercerita tentang sepasang kekasih yang ingin berlibur ke Swedia. Dani yang diperankan oleh Florence Pugh dan Christian oleh Jack Reynor, membawakan sifat karakter dengan sangat baik.
Muncul keanehan saat mereka tiba dia suatu desa. Ketegangan mulai terasa jika telah memasuki pertengahan cerita. Disutradaioleh Ari Aster, yang pernah menyutradarai film horor Hereditary pada tahun 2008 kembali sukses membawakan film terbarunya.
Midsommar atau midsummer dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai musim panas. Saat liris pada tanggal 3 Juli 2019 kemarin, sempat tidak lolos sensor karena banyak adegan seksual di dalamnya. Maka dari itu, film
ini khusus penonton yang berumur diatas 21 tahun saja.
2. Million Dollar Baby

Tahun 2005, menjadi tahun terbaik bagi film yang disutradarai oleh Clint Eastwood ini. Berhasil meraih Gelar Oscar yang keempatnya, serta predikat film terbaik Oscar kala itu. Mengungguli saingan beratnya The Aviator, sang aktris Hillary Swank yang sempat memudar kembali bangkit. Dengan penghargaan sebagai Aktris terbaik pada saat itu.
Dengan cerita tersebut, Stanley Kubrick mengangkatnya menjadi film pada tahun 1971. Tak jauh dari pro dan kontra, karena konten yang dikandungnya penuh dengan kekerasan dan seksual. Banyak cerita dibalik pembuatan film maupun buku novel tersebut.
Andrew Biswell menjelaskan bahwa naskah yang ditemukannya itu belum selesai meski isinya banyak. Naskah itu memberikan kita lebih banyak detail tentang seluruh pemikiran dan perasaan yang dia milik tentang budaya, sebagai akibat langsung dari film yang sudah terlanjur keluar. (Dys)
Baca juga:
Wajib Nonton, Rekomendasi 5 Film Dokumenter Tentang Musik di Netflix