Pesona Empat Pesawat Militer Legendaris di Museum Pusat Dirgantara TNI AU

Sabtu, 28 April 2018 - Eddy Flo

MerahPutih.Com - Jika berkunjung ke Yogyakarta, selain wisata alam dan kuliner, ada tawaran menarik dari wisata sejarah yang berkaitan dengan TNI dan pesawat tempur. Ya, apalagi kalau bukan museum Dirgantara Mandala di Lanud Adisutjipto.

Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala di Lanud Adisutjipto Yogyakarta baru-baru ini kedatangan empat pesawat militer koleksi baru. Ke empat pesawat legendaris ini adalah Hercules C-130, IL Yusin -14 Avia, Fokker 27 TS dan F-4 Hawker Hunter. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pun telah meresmikan empat koleksi baru ini pada Selasa (24/4). MerahPutih.com akan mengajak kamu mengenal lebih dekat sejarah kehebatan empat pesawat militer kebanggan TNI AU Ini.

1. Hercules C-130 : Saksi Sejarah Mempertahankan Kemerdekaan NKRI

Pesawat Fokker TNI AU
Pesawat Hercules C-130 TS koleksi Museum TNI AU (MP/Teresa Ika)

Hercules C-130/ A-1301 adalah Hercules seri B pertama yang dimiliki oleh Indonesia, dan pesawat pertama di ekspor keluar Amerika. Saat pertama kali tiba di Indonesia, Herky ini bernomer pesawat T-1301. Pesawat T-1301 diserahkan langsung oleh wakil presiden Lockheed Corp Carl Squier kepada Panglima AU pada waktu itu Laksamana Udara Suryadarma pada tanggal 18 Maret 1960 di pangkalan udara Kemayoran, Jakarta.

Herky C-130 menjadi saksi sejarah perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan. Ia kerap dipakai dalam peperangan melawan pihak-pihak yang mengganggu kedaulatan Indonesia pasca kemerdekaan 1945. Hercules C-130 pernah dipakai dalam Operasi Trikora di Irian Barat pada tahun 1962, Operasi Dwikora di Malaysia pada tahun 1965, Operasi Seroja di Timor – Timur pada Tahun 1975, dan operasi keamanan dalam negeri.

Pada tahun 2017 Marsekal TNI Hadi Tjahyanto yang saat itu menjabat sebagai KSAU menginisiasi pemindahan A-1301 ke Lanud Adisutjipto Yogyakarta.

2. Pesawat IL-14 Avia : Pesawat Angkut Kepresidenan dan Penumpasan Pemberontak

Pesawat IL-14 Avia TNI AU
Pesawat IL-14 Avia di Museum Dirgantara AU (MP/Teresa Ika)

IL-14 dirancang dan didesain sedari awal sebagai pesawat angkut penumpang berkapasitas sedang. Indonesia mendatangkan 21 pesawat terbang IL-14 Avia dari Cekoslovakia sekitar tahun 1958- 1962. Sebanyak 19 unit pesawat dipakai militer sebagai pesawat pengangkut personil dan logistic. Sementara dua pesawat IL-14 Avia dipakai sebagai pesawat pengangkut presiden dan VIP/ VVIP yang diberi nama Dolok Martimbang. Indonesian Air Force One. Seluruh pesawat ini ditempatkan di Squadron dua yang bermarksa di Halim Perdana Kusuma.

Dalam kurun waktu tahun 1957 sampai dengan tahun 1965, pesawat ini banyak dipakai mengangkut personil TNI ke sejumlah daerah untuk menumpas para pemberontak. Ia pernah terbang dalam Operasi Penumpasan DI/TII Kahar Muzakar di Sulawesi, Komando Operasi Harapan di Sumatera, Operasi penumpasan G30S/PKI, Operasi penumpasan PGRS di Kalimantan, Operasi Special dan Schedule Flight.

Il-14 Avia resmi “pensiun” pada 12 Juli 1975. Mengingat jasa besarnya, tahun 2017 Marsekal Hadi Tjahyanto memerintahkan jajarannya untuk memindahkan IL-14 Avia ke museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala di Lanud Adisutjipto Yogyakarta.

3. Fokker 27 TS : Pesawat Angkut Paling Canggih era 70an

Hercules TNI AU
Pesawat Fokker 27 TS koleksi Museum TNI AU (MP/Teresa Ika)

Fokker 27 TS merupakan pengganti pesawat C47 Dakota yang akan memasuki masa pensiun. Pesawat ini digunakan sebagai pesawat angkut. Fokker 27 TS, tercatat mulai menjadi bagian dari armada angkut TNI AU pada tanggal 7 September 1976. Bisa dibilang Fokker F-27 adalah pesawat paling canggih di lingkungan TNI AU pada jamannya. Bahkan pesawat ini tak bisa diterbangkan sembarang orang. Sang Pilot harus mendapat pelatihan serta sertifikasi khusus di negeri Belanda.

Era tahun 1980, Fokker F-27 banyak diperbantukan untuk mengangkut masyarakat sipil. Sejumlah operasi yang pernah menggunakan Fokker F-27 diantaranya Operasi Jembatan Udara, dan operasi SAR untuk menyelamatkan penumpang KM Tampomas II yang tenggelam di sekitar kepulauan Masalembo (Laut Jawa) pada bulan januari 1981.

4. F-4 Hawker Hunter : Pesawat Tempur Kebanggan Belanda

Pesawat F-4 Hawker Hunter
Pesawat F-4 Hawker Hunter TNI AU (MP/Teresa Ika)

Pesawat Hawker adalah pesawat tempur militer kebanggan Belanda. Pesawat ini tiba di Indonesia pada 1960. Kala itu pasukan Belanda yang hendak melakukan penyerangan ke Papua membawa beberapa pesawat tempur militer andalnya dengan kapal besar. Salah satunya pesawat Hawker Hunter F. Pesawat ini rencananya akan dipakai untuk menghadapi pesawat militer Indonesia dalam pertempuran di Papua.

Namun sebelum berperang pesawat ini mengalami kecelakaan dan kerusakan dibeberapa bagian sehingga tidak jadi dipakai. Belanda meninggalkan pesawat ini di sebuah hangar di Biak. Keistimewaan Hawk Hunter terletak mesin pada bodinya yang sengaja dirancang lebih kuat dibandingkan pesawat tempur lainnya. Pada sayapnya terdapat 4 pylon senjata. Sehingga pesawat ini mampu membawa beberapa rudal saat terbang.

Kepala Museum Pusat TNI AU, Kolonel Dede Nasrudin mengatakan ke empat pesawat tempur ini menambah ramai koleksi-koleksi museum yang kini berjumlah 60 buah pesawat. Ia yakin pesawat baru ini akan menjadi daya tarik sekaligus materi pembelajaran dan edukasi bagi masyarakat.

Bagi kamu yang penasaran ingin melihat bagian dalam pesawat atau ingin mencoba masuk ke dalam pesawat langsung datang saja ke Museum Pusat TNI AU Mandala. Museum ini berlokasi di dalam markas TNI AU Adisutjipto di Jalan Kolonel Sugiono, Janti, Bantul DIY. Kamu hanya cukup membayar tiket masuk sebesar Rp 5000/orang saja. Jam operational museum ini Senin- Minggu pukul 08.00 wib- 16.00 Wib.(*)

Berita ini ditulis berdasarkan laporan Teresa Ika, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan