Perputaran Uang Tunai Lebaran Rp188 Triliun, 60 Persen Transaksi di Jawa

Rabu, 23 Mei 2018 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - Bank Indonesia (BI) memperkirakan kebutuhan uang tunai selama periode Ramadan dan Idul Fitri 2018 mencapai Rp188,2 triliun secara nasional. Dari jumlah itu sekitar 61,2 persen atau Rp115,5 triliun uang tunai bakal berputar di Pulau Jawa.

BI mencatat dari kebutuhan uang tunai Rp188,2 triliun, hampir 38,4 persen transaksi bakal terjadi di Pulau Jawa non-wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Wilayah Jabodetabek sendiri bakal menyerap 22,8 persen dari total Rp188,2 triliun.

Artinya total peputaran uang tunai di Pulau Jawa selama Ramadan dan Idul Fitri mencapai 61,2 persen, atau Rp115,5 triliun. Untuk sisa uang tunai Rp32,7 triliun akan terdistribusi di luar Pulau Jawa, meliputi wilayah Sumatera 19,9 persen dan kawasan lainnya 18,9 persen.

Bank Indonesia
Bank Indonesia (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Deputi Gubernur Bank Indonesia Rosmaya Hadi menjelaskan perkiraan kebutuhan uang tunai (outflow) di 2018 itu meningkat 15,3 persen dibandingkan periode 2017 (Rp163,2 triliun). "Periode Ramadhan dan Idul Fitri memang selalu diiringi dengan peningkatan kebutuhan uang tunai di masyarakat," kata dia, Rabu (23/5).

Jamin Ketersediaan Uang Tunai

uang tunai
Stok uang tunai. Foto: Antara

Rosmaya memastikan BI berkomitmen untuk mendistribusikan uang tunai ke seluruh Indonesia untuk memenuhi total kebutuhan tersebut melalui 46 kantor perwakilan yang secara serentak melakukan aktivitas pelayanan penukaran uang kepada masyarakat.

BI juga melakukan kegiatan distribusi seperti kas titipan dan kas keliling. Di seluruh Indonesia terdapat 1.000 titik atau lokasi yang melayani kegiatan distribusi tersebut. "Juga distribusi uang ke tempat 3T (terluar, terdepan, terpencil), bahkan hingga mencapai pelosok kecamatan," kata dia, dilansir Antara.

Stok uang tunai
Stok uang tunai. Foto: Antara

Menurut Rosmaya, BI akan terus berkoordinasi dengan pihak perbankan supaya memastikan kondisi ATM dan pelayanan kepada masyarakat selama libur Lebaran tidak berkurang. Langkah yang sama dilakukan terhadap peserta sistem pembayaran guna memastikan optimalnya kegiatan sistem pembayaran.

"Dengan langkah-langkah antisipatif yang dilakukan, BI berharap kegiatan ekonomi masyarakat pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2018 dapat berjalan dengan lancar, aman dan nyaman," tandas petinggi Bank Sentral itu. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan