Perintah Presiden, TNI AD Tambah Bantuan Logistik untuk Wilayah Terdampak Bencana
Rabu, 03 Desember 2025 -
MerahPutih.com - TNI Angkatan Darat kembali mengerahkan dukungan logistik berskala besar untuk mempercepat penanganan bencana di Sumatera. Kapal ADRI XCII-BM resmi diberangkatkan dari Dermaga Satangair Pusbekangad, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (2/12), dengan membawa ribuan koli bantuan bagi masyarakat terdampak di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.
Langkah ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden RI Prabowo Subianto agar percepatan pemulihan di wilayah terdampak bencana dapat dilakukan secara terkoordinasi. TNI AD terus bersinergi dengan pemerintah daerah, BNPB, serta unsur TNI–Polri di wilayah untuk mendukung penanganan darurat maupun pemulihan pascabencana.
“Pada keberangkatan kali ini, jumlah bantuan kembali ditambah untuk memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat di titik-titik terdampak yang masih sulit dijangkau,” demikian keterangan Dispenad yang disampaikan melalui laman resmi TNI AD, Rabu (3/12).
Baca juga:
Metode Airdrop Bantuan di Sumatra Dikritik, TNI Pastikan Prosedur Keselamatan Diutamakan
Jepang Siap Berikan Bantuan Pemulihan Pascabencana di Aceh, Seperti Saat Pemulihan Dari Tsunami
Kapal ADRI XCII-BM mengangkut berbagai jenis bantuan, mulai dari makanan siap saji, mie instan, perlengkapan mandi dan sanitasi, air mineral, beras, selimut, kantong jenazah, pakaian dewasa dan anak-anak, perlengkapan bayi, kendaraan roda empat, hingga perangkat komunikasi. Total muatan yang dibawa mencapai 8.690 koli dengan berat 88.457 kilogram.
Bantuan tersebut ditujukan untuk memenuhi kebutuhan warga di pengungsian maupun masyarakat yang masih terisolasi akibat dampak bencana. Selain logistik, TNI AD juga mengirimkan personel pendamping untuk memastikan proses distribusi di lapangan berjalan tertib, cepat, dan tepat sasaran.
Dengan berlayarnya Kapal ADRI XCII-BM, TNI AD berharap bantuan dapat segera menjangkau masyarakat hingga ke daerah-daerah terpencil serta mempercepat pemulihan kondisi sosial, ekonomi, dan infrastruktur yang terdampak bencana di Sumatera. (Asp)