Perempuan Ingin Diperlakukan 'Kasar' di Atas Ranjang, Ini Alasannya!
Rabu, 04 Desember 2019 -
FANTASI seks perempuan memang ada-ada saja. Di satu sisi ketika bercinta perempuan ingin diperlakukan dengan penuh kelembutan dan kemesraan oleh pasangannya. Namun, di lain sisi, rupanya perempuan ingin diperlakukan 'kasar' di atas ranjang.
Hal ini bukan tanpa alasan. Bahkan, Sains membuktikan mengapa perempuan ingin bercinta dengan 'kasar'. Percintaan yang kasar seperti mata tertutup, diikat di ranjang, ditampar pada bagian tubuh tertentu, dicekik, hingga melucuti pakaian secara paksa.
Baca juga:
Pertanda Dia Tidak Lagi Menikmati Seks Seperti Saat Jadi Pengantin Baru
Apa yang membuat perempuan ingin bercinta secara 'kasar'? Mengutip Men's Health, sebuat survey dilakukan terhadap 4.000 orang Amerika. Hasil survey tersebut mengungkapkan seks yang kasar merupakan hal paling umum diimpikan oleh banyak orang, terutama kaum hawa.

Kaum hawa sangat mendambakan seks kasar karena membuat mereka mudah mencapai orgasme. Perempuan memang lebih sulit orgasme ketimbang pria. Saat pria ejakulasi belum tentu perempuan juga sudah mencapai puncak.
Pria bisa mencapai orgasme dalam waktu 5-6 menit. Berbeda dengan perempuan, butuh waktu hingga 13 menit untuk mencapai orgasme. Seks 'kasar' juga membuat perempuan semakin 'on'. Mereka senang saat didominasi oleh pria.
Baca juga:
Penelitian tersebut juga mengungkapkan alasan perempuan tertarik bercinta dengan kasar. Semua itu kembali lagi terhadap variasi seks. Ya, banyak perempuan bosan dengan seks yang begitu-begitu saja. Seks 'kasar' menjadi solusi bagi perempuan.

Selain itu, pasangan yang habis bertengkar biasanya juga cenderung melakukan seks 'kasar'. Hal ini dikarenakan adanya perubahan emosi dari pertengkaran menjadi gairah bercinta. Bahkan tak jarang juga ada pasangan yang bercinta dengan 'kasar' usai berolahraga.
Namun, perlu diingat, seks kasar bukan berarti kekerasan seksual yang bisa melukai pasangan. Ini hanya salah satu bentuk permainan saja. Tentunya saat melakukan seks kasar, pria juga harus memiliki batasan. Tetap perlakukan perempuan sebagaimana mestinya. (ikh)
Baca juga: