Percepatan Kompetensi Pengajar pada Pembelajaran Digital
Sabtu, 14 Agustus 2021 -
INDONESIA sedang menghadapi berbagai tantangan di sistem pendidikan. Beberapa di antaranya misalnya ketersediaan guru dan juga transisi serta adaptasi pembelajaran digital.
Berdasarkan data statistik dari 2019 hingga 2020 yang disampaikan oleh Billy Mambrasar, Staf Khusus Presiden Republik Indonesia, saat ini Indonesia memiliki 2,7 juta guru. "Angka tersebut tentu jauh dibandingkan
dengan jumlah muridnya yang berjumlah 45,5 juta orang," ungkap Billy.
Baca Juga:

Bukan hanya rendah dari segi jumlah tetapi juga rendah dari segi kualitas. Masih banyak guru yang tidak mahir dalam mentransfer ilmunya ke murid. Penyebabnya beragam. Ada yang memang buruk dalam berkomunikasi, ada juga yang memang tidak memiliki latar belakang mengajar tetapi bekerja sebagai guru karena alasan ekonomi.
Berangkat dari fenomena tersebut Cakap Teacher Academy menginisiasi program yang dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menjadi guru. Cakap Teacher Academy menjadi wadah bagi guru dan pengajar untuk mematangkan kemampuan pembelajaran secara digital.
Yoshua Yanottama selaku Senior Education Manager Cakap, menjelaskan jika sistem pembelajaran yang mutakhir akan menjadi kunci dari kurikulum pada program Cakap. "Program ini akan membawakan dua kompetensi utama yakni teknik pengajaran komunikatif dan penggunaan teknologi melalui Cakap interactive self-paced learning," ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan kurikulum disusun berdasarkan dari pengalaman pembelajaran online selama lebih dari enam tahun yang dikombinasikan dengan praktik terbaik dalam pengajaran bahasa. "Dengan begitu, program ini akan relevan bagi mereka yang baru akan terjun ke dunia pengajaran maupun mereka yang telah berpengalaman namun ingin memperbaharui kemampuan mengajarnya," tuturnya.
Baca Juga:
Selama Pandemi, Guru Privat Masih Menjadi Idola Meski Digempur Bimbel Online

Cakap Teacher Academy juga mengadakan program beasiswa dan diperuntukkan bagi setiap masyarakat yang memiliki minat mengajar. "Kami juga melihat ini sebagai kesempatan dalam meningkatkan skor Indonesia di Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2024, yang akan menilai efektivitas pengajaran dan pembelajaran bahasa di seluruh dunia," ucap Yoshua.
Selain meningkatkan kompetensi guru, program ini juga akan memberikan dampak yang lebih luas, seperti akses pelatihan untuk mendapatkan peluang pekerjaan. Peserta pada program ini akan diberikan sertifikasi yang diakui oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Di akhir program, lulusan dari Cakap Teacher Academy akan mendapatkan kesempatan untuk direkrut menjadi Mitra Cakap, juga memberikan kesempatan untuk komunitas lokal memperoleh pendapatan 3x lebih tinggi dari rata-rata pendapatan
guru.
Dengan adanya pelatihan bagi guru bahasa Inggris, maka kualitas serta kuantitas pengajar bahasa Inggris akan meningkat. Dalam industri pariwisata dan ekonomi kreatif, masyarakat pun semakin banyak mendapatkan akses untuk belajar bahasa Inggris bersama. Ini juga memungkinkan untuk menjembatani kebutuhan pemain sektor pariwisata UMKM sehingga mereka dapat belajar bahasa Inggris dengan baik dengan guru yang juga merupakan lulusan dari Cakap Teacher Academy.
"Banyak pelaku sektor pariwisata UMKM, seperti tour guide, membutuhkan bimbingan bahasa Inggris yang baik,” kata Jemmy Alexander, S.E.,M.M.Par., selaku Kepala Subdirektorat Edukasi II Direktorat Pengembangan SDM Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia.
Cakap akan resmi membuka pendaftaran Cakap Teacher Academy pada tanggal 17 Agustus 2021. Pada angkatan pertama akan dibimbing, dilatih, dan disertifikasi di bulan Oktober 2021. Sebagai program berkelanjutan, proses rekrutmen akan berjalan seiring dengan proses pendaftaran angkatan baru. (avia)
Baca Juga:
Mengapa Guru Lebih Terkenang Murid Bandel Saat Berstatus Alumnus