Perburuan Rusa di Taman Nasional Komodo Berujung Baku Tembak, 3 Pemburu Liar Ditangkap
Rabu, 17 Desember 2025 -
MerahPutih.com - Tim gabungan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) dan jajaran polisi sempat terlibat baku tembak saat menghadang kelompok pemburu liar.
Kelompok tersebut diduga kerap memburu satwa dilindungi, khususnya rusa timor (Cervus timorensis) di kawasan konservasi Taman Nasional (TN) Komodo, Minggu (14/12) kemarin.
Rusa timor sendiri merupakan satwa kunci sekaligus satwa dilindungi yang berada di TN Komodo.
Satwa ini menjadi sumber pakan utama komodo (Varanus komodoensis) sekaligus penyangga keseimbangan ekosistem
"Pelaku menolak berhenti dan memilih melawan dengan menembaki tim. Kami bertindak terukur memberikan tembakan peringatan untuk menghentikan perlawanan dan mencegah korban," kata Kepala Balai Penegakan Hukum (Gakkum) Wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Kemenhut Aswin Bangun kepada wartawan, Rabu (17/12).
Baca juga:
Polisi dan Tim Kemenhut Baku Tembak Dengan Pemburu Liar Rusa Timor TN Komodo
Kejadian bermula ketika tim gabungan menemukan kapal kayu yang diduga membawa pemburu liar dan hasil buruannya di sekitar Loh Serikaya, Pulau Komodo pada pukul 02.30 WITA.
Saat disergap, kapal tersebut berupaya kabur ke arah luar kawasan TN Komodo. Tim gabungan memberikan peringatan lisan melalui pengeras suara, namun peringatan tersebut tidak diindahkan.
Pada pukul 02.33 WITA, personel Polri melepaskan tiga kali tembakan peringatan ke udara yang dibalas kelompok pelaku dengan tiga kali tembakan ke arah kapal petugas.
Kontak senjata kemudian terjadi sekitar pukul 03.45 WITA di perairan Selat Sape, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca juga:
Melalui situasi tersebut, kelompok pemburu tetap melawan dan menembaki tim gabungan.
Tim gabungan mengambil tindakan terukur untuk menghentikan pelarian dengan Kapal G1 Komodo melumpuhkan speed boat yang membawa kelompok pemburu karena pelaku terus melawan.
Benturan membuat kapal pelaku pecah dan bocor, hingga kemudian tenggelam. Dari operasi ini, tim gabungan berhasil mengamankan tiga orang yang diduga pemburu.
Para pelaku yang ditangkap mengungkap, kelompok pemburu diduga berjumlah delapan orang, membawa empat pucuk senjata rakitan serta sejumlah amunisi.
Baca juga:
Sementara itu, lima orang lainnya termasuk pimpinan kelompok melarikan diri dengan melompat dari kapal dan saat ini masih dalam pengejaran. (knu)
Pimpinan pemburu berinisial MS merupakan residivis dengan kasus yang sama dan dikenal licin dalam menjalankan aksinya. MS juga telah lama menjadi target operasi Ditjen Gakkum Kemenhut.