Perayaan HUT Kota Depok, Memoar Luka Sanggar Gong Si Bolong
Minggu, 15 Mei 2016 -
MerahPutih Megapolitan - "Kalau mengingat itu (perayaan HUT Kota Depok), Abah sedih banget," ucap Abah Buang Jayadi selaku Pimpinan Sanggar Kesenian Gong Si Bolong dengan nada lirih usai mengisi acara Gelar Budaya 2016 di Sanggar Kesenian Betawi Ngoempoel, Jalan Tanah Baru, Depok, Sabtu (14/5).
Ihwal demikian, kata Abah, bermula saat perayaan Hari Ulang Tahun Kota Depok ke-17 pada tanggal 27 April lalu.
Pada perayaan tersebut, Abah mengatakan pemerintah kota (Pemkot) telah berlaku lalim terhadap seniman-seniman senior Kota Depok terkait pembayaran atas jasa penampilan mereka.
"Dibayar Rp500.000. Uang itu, habis untuk menyewa mobil. Sama saja seperti tidak dibayar," kata Abah.
Selain itu, Abah juga menuturkan ketika usai tampil, tidak ada dari pejabat Pemkot Depok yang mau menemui mereka. Bahkan, Abah menyebut Pemkot Depok seolah melempar tanggung jawab begitu saja.
"Kami sudah pada tua. Malu sebenarnya membahas ini. Namun, kalau diingat kembali, Abah sedih," ucapnya getir.
Menanggapi ihwal demikian, Ketua Umum Dewan Kesenian Depok (DKD) Nuroji mengaku sangat kecewa atas sikap pemerintah yang seperti apatis terhadap para seniman.
Bahkan, Nuroji mengatakan saat perayaan tersebut, Pemkot Depok mendapat kucuran dana ratusan juta dari dana CSR Bank Jawa Barat.
"Untuk perayaan HUT Kota Depok, pemerintah mendapat Rp500 juta. Sekarang yang jadi pertanyaannya, sampai ga uang itu ke seniman," kata Nuroji.
Terkait pembayaran yang hanya Rp500.000, Nuroji pun mengatakan sangat ironis.
"Meski saya dekat dengan Abah, tidak tega kalau membayar mereka dengan nominal seperti itu. Pada penampilan kali ini saja, saya menyiapkan dana Rp6 juta. Padahal, lokasi lebih dekat. Dan angka seperti itu, sebenarnya juga masih kurang mengingat pengalaman dan prestasi Gong Si Bolong," tambah Nuroji.
Seperti diketahui, Sanggar Kesenian Gong Si Bolong merupakan sanggar kesenian tertua di Kota Depok. Bahkan, menurut penuturan Abah, Gong yang menjadi keramat itu ditemukan pada tahun 1750. (Ard)
BACA JUGA: