Peran Baby Boomer Terhadap Literasi Keuangan Generasi Milenial
Rabu, 24 November 2021 -
SETELAH baby boomer pensiun, generasi milenial (lahir tahun 1982 hingga 1995) mengambilalih lapangan pekerjaan. Sepertiga dari angkatan kerja global pada tahun 2020 merupakan generasi milenial dan generasi Z.
Semasa aktif bekerja, sejumlah baby boomer cukup bijaksana dalam mengelola keuangannya. Hal tersebut tentu berdampak positif pada jumlah aset yang telah terkumpul di penghujung masa kerjanya.
Baca Juga:

Biasanya sumber dana yang lebih besar berasal dari anggota masyarakat yang lebih senior. (Foto: Pexels/Robert Lens)
Menilisik lebih jauh uang yang dipegang oleh manajer investasi di seluruh dunia, biasanya sumber dana yang lebih besar berasal dari anggota masyarakat yang lebih senior.
Asosiasi Manajemen Dana dan Aset Eropa mencatat pada akhir kuartal kedua tahun ini, jumlah aset yang sudah dikumpulkan generasi sebelumnya senilai USD50 triliun.
Pada akhirnya, seluruh dana yang telah mereka kumpulkan diwariskan ke anak mereka yang merupakan generasi milenial dan generasi Z sebagai bekal hidup. Praktis nominal yang dimiliki oleh para pekerja generasi milenial tidak hanya dari gaji melainkan juga dari warisan orang tua mereka yakni generasi baby boomers.
Baca Juga:

aset yang sudah diwariskan pada mereka akan memiliki penambahan nilai berupa kehidupan sosial yang berkelanjutan. (Foto: Unsplash/Mufid Majnun)
Selain aset berupa harta, dukungan finansial yang coba diwariskan oleh generasi boomers berupa literasi keuangan. Generasi milenial yang mampu mengadaptasi konsep literasi keuangan dari orang tuanya mampu mengelola keuangannya dengan sangat baik. Selain mampu menghidupi dirinya sehari-hari, mereka juga bisa menyisihkan sedikit pendapatannya untuk investasi. Kemampuan generasi milenial dalam mengelola keuangannya memberi pengaruh besar bagi industri investasi.
Transformasi besar-besaran pun terjadi. Kekuatan investasi yang datang dari generasi milenial sangat besar. Secara kolektif, dunia keuangan menyebut faktor-faktor penggerak investasi dari generasi adalah lingkungan (environmental), sosial (social), dan tata kelola (governance). Mereka akan berinvestasi selama ada makna di baliknya.
Generasi milenial akan mulai menginvetasikan tabungan mereka sendiri dan menempatkan nilai sehingga memberi tanggung jawab sosial pada perusahaan tempat mereka berinvestasi. Menurut BNY Mellon, 84 persen investor berusia muda percaya bahwa investasi yang mereka lakukan memiliki kekuatan untuk membantu mengangkat orang keluar dari kemiskinan. Dengan demikian, secara tidak langsung, aset yang sudah diwariskan pada mereka akan memiliki penambahan nilai berupa kehidupan sosial yang berkelanjutan. (avia)
Baca Juga: