Penyebab Banjir Bandang Garut Versi BNPB

Rabu, 21 September 2016 - Zulfikar Sy

MerahPutih Nasional- Tadi malam, Selasa (20/9) bencana banjir bandang terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) saat ini sudah ada 16 korban tewas dan diperkirakan akan terus meningkat.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan banjir bandang yang terjadi di Garut disebabkan telah rusaknya Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimanuk.

"Kejadian ini adalah potret dari buruknya aliran sungai Cimanuk, jadi sungai cimanuk sudah cukup lama sejak tahun 1980 sudah dinyatakan sebagai DAS kritis. Sehingga setiap terjadi hujan menimbulkan banjir dan longsor," katanya di Gedung Graha BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta, Rabu (21/9).

Rusaknya DAS Cimanuk lantaran tingginya pengelolaan lahan untuk pertanian terutama di dataran rendah tanpa dibarengi dengan konservasi tanah. Hal ini menyebabkan Setiap terjadi hujan maka debit air cepat naik namun cepat surut.

"Sedimen lapang di DAS Cimanuk diperkirakan mencapai 6.350 ton/tahun. Kondisi ini menyebabkan rata-rata sedimen yang terdeposisi di Muara Sungai Cimanuk rata-rata 12,7 juta M3/tahun. Itu 60 kali lipat daripada sedimentasi Sungai Gangga atau yang lainnya," ujar Sutopo.

Seperti yang diketahui, banjir bandang sempat melanda Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ada tujuh kecamatan yang terkena dampak banjir tersebut. Diperkirakan ribuan rumah mengalami kerusakan akibat bencana tersebut.(Yni)

BACA JUGA:

  1. Daftar Korban Tewas Akibat Banjir Bandang Garut
  2. Bencana Garut, Bupati Rudy Gunawan Tetapkan Status Tanggap Darurat
  3. #PrayForGarut, Foto Usai Banjir Bandang di Garut
  4. Banjir Bandang, #PrayForGarut Jadi Trending Topic
  5. Video Detik-Detik Banjir Bandang Menerjang Garut

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan