Peneliti: Ekskavasi Situs Liyangan Ungkap Drama Mataram Kuno

Sabtu, 14 November 2015 - Noer Ardiansjah

MerahPutih Budaya - Ketua tim peneliti Situs Liyangan Balai Arkeologi Yogyakarta, Sugeng Riyanto mengungkapkan, temuannya bisa disebut sebagai drama peradaban peninggalan Mataram Kuno. Hal ini karena banyak peninggalan yang ditemukan di situs tersebut, seperti alat pertanian, perkakas rumah tangga, relik keagamaan, dan kain motif, dan bekas rumah panggung dengan ikat antarsiku yang masih utuh.

"Situs Liyangan terbagi ke dalam empat teras. Masing-masing teras digunakan untuk fungsi tertentu. Pada teras pertama terdapat candi utama yang didampingi empat batur (dasar) berjejer. Di teras kedua terdapat batur yang dulunya barangkali merupakan dasar sebuah rumah. Di batur ketiga terdapat candi berbilik batu. Untuk teras keempat tim masih melakukan penelitian" papar Sugeng dalam diskusi Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) 2015, di Hotel Manohara, Magelang, Jumat (13/11).

Sugeng menyampaikan, pihaknya terus bekerja untuk menguak sejarah situs yang terletak di Purbosari, Ngadirejo, Temanggung tersebut. Situs yang terpendam akibat letusan Gunung Sindoro 1000 tahun lalu tersebut itu memiliki arti penting mengingat kelengkapan peninggalan yang ditemukan.

"Melalui perangkat-perangkat penelitian itu maka sosok 'kampung' ritual Liangan kuno niscaya akan dapat dilukiskan dengan gamblang dan nantinya tatanan kuno yang luhur itu juga dapat diramu menjadi tuntunan, bahkanan 'tontonan' di era modern sekarang," pungkas Sugeng. (fre)

 

Baca Juga:

  1. Tarian Nusantara dan Kontemporer Ramaikan BWCF 2015
  2. Peneliti: Gunung Berapi Pengaruhi Kebudayaan Tanah Air
  3. BWCF 2015 Usung Tema Gunung Berapi
  4. Kegelisahan Penari Yogyakarta Lahirkan Sanggar Seni Kinanthi
  5. Biennale Jogja XIII 2015, Pertemuan Seniman dari Dua Benua

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan