Pemprov Jatim Sudah 15 Kali Operasi Pasar Kendalikan Harga Beras
Kamis, 22 Februari 2024 -
MerahPutih.com - Harga Gabah Kering Giling (GKG) di wilayah Jawa Timur mencapai Rp7.000 per kilogram, namun harga beras medium dan premium mengalami kenaikan yang signifikan.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur tercatat 15 kali menggelar operasi pasar (OP) murah dan zakat produktif di berbagai daerah untuk memastikan keterjangkauan harga bahan pokok di kalangan masyarakat.
Baca Juga:
PSI Dukung Program Pasar Murah Pemprov DKI untuk Cegah Penimbunan Beras
"Itu data hingga 11 Februari 2024. Kami akan terus menggelarnya," ujar Penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono ditemui di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Kamis (22/2).
Jawa Timur, merupakan lumbung pangan nasional sejak 2020. Produksi padi, ternak sapi perah, dan ternak ayam petelur peringkat satu nasional. Begitu pula dengan sapi potong, Jatim menjadi sentra sapi potong nasional, termasuk penyuplai ke provinsi lain.
Ia mengaku, setelah meninjau langsung stok beras di Gudang Bulog Banjar Kemantren, Kabupaten Sidoarjo, dipastikan ketersediaan bahan pokok di wilayahnya aman.
Beras saat ini menjadi salah satu penyumbang angka inflasi di banyak daerah di Indonesia, namun di Jatim, saat ini stok beras di Jatim mencapai 135 ribu ton dan aman hingga enam bulan ke depan. Bulog yang memiliki 40 gudang dan 13 cabang di Divisi Regional Jatim memiliki stok beras mencapai hampir 135 ribu ton.
Pasokan beras di Gudang Perum Bulog Kantor Wilayah Jatim sebanyak 60.477 ton. Kemudian, pasokan beras yang sedang dalam pengiriman sebesar 41.017 ton dan pasokan beras di pelabuhan sebesar 32.868 ton.
Adhy Karyono optimistis stok beras ke depannya akan bertambah dan harganya dapat ditekan, terutama harga gabah di tingkat petani.
"Jatim juga akan memasuki masa panen raya di bulan Maret hingga April 2024. Memang yang sulit dikendalikan harganya sekarang adalah cabai rawit dan cabai besar, karena berkaitan pula dengan masa panennya," katanya. (*)
Baca Juga:
Beras di Retail Moderen Masih Seret