Pelacuran Terselubung di Jakarta Kian Marak, Ahok Kedodoran?

Rabu, 29 April 2015 - Bahaudin Marcopolo

MerahPutih Megapolitan - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa Ahok mengaku bukan perkara mudah untuk mengawasi seluruh bangunan di Ibukota. Pernyataan tersebut disampaikan Ahok terkait penemuan lokalisasi terselubung di sebuah apartemen di Kalibata City beberapa waktu silam.

"Jumlahnya kan ribuan jadi gak gampang buat awasi," katanya di Balai Kota, Rabu (29/4).

Bekas anggota Komisi II DPR RI menambahkan, praktek lokalisasi bukan hanya terjadi di rumah kos-kosan atau di apartemen. Praktek mesuk bisa terjadi dimana saja, bahkan di area perkantoran.

Namun demikian, pihaknya mengklaim hingga kini terus melakukan pengawasan dan melakukan razia di sejumlah tempat yang diduga kuat sebagai tempat pelacuran terselubung.

"Nggak kendor kita masih terus lakukan pengawasan," tandas Ahok.

Untuk diketahui, sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berencana untuk membuatkan KTP (Kartu Tanda Penduduk) Domisili bagi para penghuni Rumah Susun Milik (Rusunami). Hal tersebut dilakukan selain guna menyiasati terjadinya jual beli rusun kepada para investor seperti yang terjadi di Kalibata City hal tersebut juga agar Pemprov DKI dapat memiliki kendali penuh dan bisa memberikan sanksi setegasnya kepada penghuni unit rumah susun yang menyalahgunakan fungsi hunian atau melanggar peraturan tersebut. (Rfd)

BACA JUGA:

Tahun 1969, Sebanyak 1.668 Pelacur Serang Jakarta 

Menengok Pelacuran Zaman Kolonial Belanda 

Legalisasi Prostitusi di Jakarta Cuma Bualan Ahok 

Ahok: Lokalisasi dan Sertifikasi Pelacur Sudah Mendesak 

3 Lokalisasi Pelacuran di Jakarta

 

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan