PDIP Tolak Pembangunan Hotel Bintang Lima di TIM

Senin, 25 November 2019 - Andika Pratama

MerahPutih.com - DPP PDI Perjuangan menolak keras upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang akan membangun Hotel Bintang lima dalam revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, taman tempat berkesenian itu dianggap sebagai pusat peradaban dan kebudayaan sehingga harus dilindungi oleh negara.

Baca Juga

Taman Ismail Marzuki Dulu Kebun Binatang Kini Padepokan Seniman

Oleh karena itu, Hasto menilai wajar para seniman dan budayawan menolak dengan keras revitalisasi TIM dengan dibangun hotel bintang lima oleh Gubernur Anies Baswedan.

"Kami sangat memahami dan mendukung sikap para seniman sehingga TIM dengan sejarahnya yang begitu panjang dan bagian dari pusat kebudayaan kita, sebaiknya tidak boleh dibangun hotel bintang lima maupun bintang sepuluh," ujar Hasto melalui keterangan tertulis yang diterima MerahPutih.com, Senin (25/11).

Hasto memastikan PDIP akan mendukung para seniman agar TIM tidak direlokasi. Politikus asal Yogyakarta ini tidak ingin tempat-tempat sejarah dan pusat kebudayaan diubah fungsinya.

"Tempat itu menjadi pusat peradaban, ruang kreativitas yang berdiri kokoh di atas jati diri bangsa kita," papar Hasto.

Baca Juga

Anggaran Renovasi Taman Capai Rp145 Miliar, Begini Penjelasan Pemprov DKI

Sementara itu saat dikonfirmasi Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Pariwisata dan Kebudayaan Dadang Solihin membenarkan Pemprov DKI akan mendirikan Hotel Bintang Lima dalam rehabilitasi kompleks TIM.

"Iya bener (akan membangub hotel bintang lima di TIM)," kata Dadang saat dikonfirmasi, Senin (25/11).

Pemprov DKI melalui PT Jakarta Propertindo akan merevitalisasi kawasan TIM, Jakarta Pusat pada 2019. Revitalisasi kawasan TIM sendiri merupakan pelaksanaan dari Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 63 Tahun 2019.

Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta. (Foto: MP/Noer Ardiansjah)
Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta. (Foto: MP/Noer Ardiansjah)

Diketahui sebelumnya, Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Pariwisata dan Kebudayaan Dadang Solihin terlibat cekcok dengan seniman senior di TIM, Cikini, Jakarta Pusat pada Rabu (20/11) lalu.

Pertengkaran tersebut viral di media sosial Facebook akun Humor Politik pada Sabtu (23/11) petang. Dalam video berdurasi 1 menit 39 detik itu Dadang terlihat memarahi para seniman senior.

Beberapa seniman yang di sana kemudian menolak diajak berdiskusi oleh Dadang yang baru dilantik menjadi pejabat eselon I-B di Pemprov DKI itu sekitar dua bulan lalu.

Baca Juga

Anies Lakukan Groundbreaking TIM yang Habiskan Dana Rp1,8 Triliun

Mau tidak ada diskusi? Mau tidak?,” tegas Dadang dengan nada tinggi di atas panggung acara dihadapan para seniman.

Penggiat seni yang mendengar ucapan itu kemudian meminta Dadang untuk menahan emosi. Beberapa di antaranya bahkan kecewa dengan sikap Dadang yang tidak mencerminkan pegawai pemerintah untuk menjaga tata krama di depan publik.

"Jangan galak-galak pak, biasa saja. Nggak bisa pejabat kayak Anda begitu marah-marah," ketus para seniman dalam video itu.

Dadang lantas menjawab pernyataan para seniman dengan nada pelan. "Nggak. Nggak marah," cetus dia.

Baca Juga

XXI Taman Ismail Marzuki Resmi Tutup

Kecewa dengan sikap Dadang, para seniman itu kemudian memprovokasi teman-temannya yang lain untuk membubarkan diri.

"Nggak usah ngancam-ngancam, ini bukan zaman orda baru yah," ungkap Seniman di sana. (Asp)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan