Pandemi COVID-19 Bikin McDonald's Tutup Semua Gerainya di Inggris

Selasa, 24 Maret 2020 - P Suryo R

GERAI McDonald’s tersebar di seluruh penjuru dunia. Tak pelak ketika pandemi COVID-19 merebak, resto siap saji ini terkena dampaknya. Seperti gerai-gerainya di Inggris harus menghentikan semua operasinya.

Langkah McDOnald’s Inggris itu dilakukan untuk memutuskan pandemi COVID-19. Gerai resto ini di Inggris sebanyak 1270 mulai ditutup pada hari Senin lalu (23/03). Resto ini mematuhi seruan pemerintah Inggris melalui Perdana Menteri, Boris Johnson yang memerintahkan semua restoran dan kafe ditutup. Meskipun tidak membatasi fasilitas takeoutnya.

Baca Juga:

Menunjukkan Tanda Cinta di Tengah Isolasi dengan ‘Quarantine Cake'

resto
1270 gerai McDonald's di Inggris dan Irlandia ditutup. (Foto: Unsplash/Roman Lopez)

Dilansir dari laman bbc.com, sebelumnya McDonald's telah menutup area tempat duduknya, tapi masih memberikan layanan drive trough dan takeaway. Perusahaan pun kemudian memutuskan menutup operasional sepenuhnya dengan alasan untuk melindungi karyawan dan pelanggannya.

Mengutip laman foxnews.com, McDonald's mempekerjakan sekitar 135 ribu orang di Inggris, yang sebagian besar menggunakan kontrak tanpa jam kerja. Namun kebijakan perusahaan menerapkan jika staf yang dipekerjakan langsung akan tetap menerima pembayaran penuh untuk shift kerja mereka hingga 5 April.

Pemerintah Inggris sebelumnya sudah mengumumkan akan menanggung sekitar 80% dari upah perusahaan yang harus membuat pegawainya bekerja dari rumah atau bahkan tidak bekerja sama sekali.

Baca Juga:

Apakah Aman Pesan Makanan di Tengah Pandemik COVID-19?

resto
Gerai ditutup untuk memutus pandemi COVID-19. (Foto: Unsplash/Oluwakorede Enoch Adeyanju)


"Selama 24 jam terakhir, telah menjadi jelas bahwa social distancing yang aman saat mengoperasikan takeaway dan restoran Drive Thru semakin sulit. Oleh karena itu kami mengambil keputusan untuk menutup semua restoran di Inggris dan Irlandia pada Senin 23 Maret," kata petinggi MCDonald's di Inggris Paul Pomroy.

Pada pekan lalu, banyak pengusaha dari bidang ini mengeluhkan tidak mendapatkan dukungan negara. Hingga akhirnya, Menteri Keuangan Inggris, Rishi Sunak, mengumumkan pemerintah akan membayar 80% upah karyawan yang harus cuti akibat virus Corona. Maksimum nilai yang akan ditangguh pemerintah adalah 2500 poundsterling atau mencapai Rp47,8 juta.

Pada hari Minggu, seorang juru bicara Departemen Keuangan mengatakan pemerintah telah memperkuat jaring pengaman untuk wiraswasta di bawah kredit universal. Termasuk menunda pembayaran pajak. (arb)


Baca Juga:

Akibat Pandemi Virus Corona, Honda Tutup Pabrik di Amerika

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan