Orang Gila Serang Ulama, Hendardi Sebut yang Memerintahkan Lebih Gila

Selasa, 20 Februari 2018 - Zaimul Haq Elfan Habib

MerahPutih.com - Penyerangan sejumlah tokoh agama dan rumah ibadah belakangan ini mengingatnya sejumlah kasus yang terjadi pra orde baru tumbang.

Dikhawatirkan fenomena ini dimanfaatkan pihak tertentu sebagai momentum politik berebut kuasa.

Ketua Setera Institute Hendardi menilai, demokrasi Indonesia menjelang pemilu memang kerap diwarnai isu-isu kekerasan seperti ini.

Menurutnya, itu tanda bahwa bangsa Indonesia belum matang memahami proses berdemokrasi yang semestinya.

"Ini selalu ada kaitannya kemungkinan dengan politik, memanfaatkan momentum itu, Dengan menciptakan instabilitas," katanya saat ditemui di Hotel Century Park, Senayan Jakarta, Selasa (20/2).

Jika benar peristiwa kekerasan ini dilatarbelakangi motif politik, maka tentu saja ini merupakan rangkaian yang sedang dimainkan. Dan, orang gila yang menyerang tokoh agama dan rumah ibadah itu pasti ada yang memerintahkan.

"Saya mengkhawatirkan kejadian ini tidak berdiri sendiri tapi rangakaian, pasti ada yang main. kalau ada orang gila serang ulama pasti ada orang lebih gila yang memerintahkan," ujarnya.

Tujuannya adalah menciptakan instabilitas. Dengan instabilitas itu oknum tersebut bisa memainkan situasi, dengan demikian apa saja bisa dibuat saat Pilkada, apalagi Pilpres.

"Dengan instabilitas itu, semua situasi bisa dibuat di saat Pilkada apalagi Pilpres lebih sangat terbuka, karena isu pro cina dan PKI itu cukup besar, isu itu bisa dikapitalisasi dengan instabilitas tadi, tapi kalau aman sulit isu itu dimakan publik," ungkapnya. (Fdi)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan