Nexus Mods Larang Mod Politik AS Sampai Akhir 2020
Senin, 05 Oktober 2020 -
SITUS modding populer Nexus Mods melarang mod apa pun yang terkait dengan "masalah sosiopolitik di Amerika Serikat". Pelarangan ini akan diberlakukan hingga setidaknya sampai pelantikan presiden tahun depan.
Robin Scott selaku pemilik Nexus Mods menjelaskan bahwa dia telah melihat banyak mod yang mengandung provokatif dan nyeleneh tentang pemilihan presiden di Amerika. Mod berbau hal tersebut yang di-upload pada 28 Oktober dan seterusnya akan dihapus dari situs tersebut.
Baca juga:
Melansir dari laman The Verge, Scott mengatakan bahwa administrator Nexus Mods tidak memiliki waktu, perhatian atau keinginan untuk memoderasi mod yang berbau hal politik. Tanpa ingin pusing-pusing langsung menghapusnya saja.

Scott mengatakan Nexus Mods akan mempertimbangkan kembali kebijakannya beberapa saat setelah Presiden Amerika berikutnya dilantik.
Nexus Mods, adalah situs yang memungkinkan orang berbagi modifikasi game khusus, seperti game populer seri Fallout dan Elder Scrolls. Melalui situs ini pengguna dapat menemukan semuanya mulai dari mekanisme game yang dapat diubah-ubah, hingga konten dewasa yang bisa dimasukan pada game tersebut.
Namun dalam beberapa hari terakhir, beberapa pengguna mengeluh tentang mod Fallout 4 berkualitas rendah yang dirancang untuk memprovokasi politik.
Baca juga:
Sejumlah Rumah Sakit Kembali Jadi Sasaran Serangan Ransomware
Pada mod tersebut menyertakan foto korban penembakan dari Kenosha, Wisconsin. Ada juga mod yang menambahkan konten seperti bendera garis biru tipis atau bendera mendukung Black Lives Matter.

Nexus Mods menunjukkan bahwa muak dengan pengguna mengupload konten yang dirancang untuk mengecewakan sesama pengguna lainnya. Oleh karena itu, situs ini memutuskan untuk mengambil pendekatan "kekerasan" untuk masalah tersebut tanpa melihat latar belakang pengguna.
Selama masa pemilu di Amerika yang bergejolak, jejaring sosial besar seperti Facebook dan Twitter mencoba merancang kebijakan yang memaksimalkan kebebasan berekspresi. Kedua platform media sosial itu menghapus konten yang dapat mengganggu pemilihan presiden di Amerika. (ray)
Baca juga: