Nasi Tutug Oncom, Hidangan Sunda yang Naik Kelas

Sabtu, 19 Mei 2018 - Muchammad Yani

NASI putih diaduk oncom tumbuk bakar menjadi ciri khas nasi tutug oncom. Cita rasanya lezat dengan aroma kencur mendominasi bumbu lain seperti bawang dan garam. Kuliner ini dikenal dengan nama nasi tutug oncom.

Penggunaan istilah tutug berasal dari bahasa Sunda yang artinya tumbuk. Yup, oncom bakar untuk nasi tutug oncom memang ditumbuk dahulu sebelum diaduk dengan nasi. Berasal dari Tasikmalaya, sebenarnya bukan hanya oncom yang dapat dijadikan campuran nasi tutug.

Setiap kali pulang kampung ke Tasikmalaya dan Ciamis, nasi tutug selalu menjadi hidangan istimewa saat sarapan. Akan tetapi, orang-orang di kampung kadang mengganti oncom dengan rengginang atau rempeyek tumbuk.

Menyantap nasi tutug asiknya beramai-ramai. Nasinya bisa ditaruh di tampah atau selembar daun pisang. Lalu dilengkapi sambal, lalap, dan lauk pauk lain. Setelah nasi tutug siap, seluruh anggota keluarga serta tamu akan duduk mengelilingi tampah atau daun pisang. Kemudian menyantapnya bersama-sama.

Suasana seperti ini senantiasa mendatangkan kerinduan akan kampung halaman. Untung saja, nasi tutug kini tak lagi menjadi dominasi warga perdesaan. Seiring dengan meningkatkan popularitas kuliner tradisional, nasi tutug pun turut naik daun.

Untuk menyantapnya, orang tidak perlu menunggu pulang kampung. Karena banyak resto yang menawarkan menu nasi tutug. Ketimbang nasi tutug lain, nasi tutug oncom lebih populer Salah satu resto yang menyediakan menu ini adalah Jeep Station Indonesia Resort (JSI).

Selama Ramadan hingga Juli mendatang, resor ini memberi alternatif nasi tutug oncom kepada pemesan Nasi Tampah. Layaknya masakan Sunda, nasi tutug oncom untuk Nasi Tampah dilengkapi pula dengan sambal dan lalap.

Nasi Tampah
Selama Ramadan, JSI menawarkan paket Nasi Tampah. (Foto: Facebook)

Tanpa mengenyampingkan filosofi bancakan pada penyajian Nasi Tampah, JSI memasukkan pula urap sebagai pendamping nasi. Urap adalah sayuran kukus yang diaduk kelapa parut berbumbu. Di daerah Jawa Barat, urap biasanya dibuat dengan cita rasa pedas. Sama seperti nasi tutug, kencur menjadi salah satu bumbu pembuat urap. Selain kencur, bumbu lain yang dominan adalah bawang putih dan daun jeruk purut.

Nasi Tampah di JSI ini unik lantaran memadukan cita rasa Sunda dengan Jawa, Bali dan Manado. Kuliner Bali terlihat dari adanya ayam Betutu. Di Pulau Dewata, menu ini amat populer. Bercita rasa pedas dengan bumbu berwarna kekuningan yang berasal dari penggunaan kunyit.

Ayam Betutu memiliki ciri khas berupa bumbunya yang meresap hingga ke bagian dalam daging dan tekstur lembut. Bisa begitu karena ayam direndam bumbu dalam waktu lama, kemudian direbus. Bukan hanya ayam Betutu yang disajikan dalam paket Nasi Tampah. JSI memasukkan pula ayam goreng serundeng. Alhasil, lidah pengunjung dimanjakan dengan beragam menu ayam.

Menu khas Manado tercermin lewat tumis bunga pepaya. Kombinasi tumis bunga pepaya pada Nasi Tampah menjadikan santapan ini terasa lebih variatif rasanya. Untuk rasa yang lebih netral, pengunjung disuguhi perkedel sebagai menu pelengkap.

Menyantap Nasi Tampah di JSI akan lebih nikmat bila dimakan bersama teman, keluarga atau kolega. Udara sejuk menjadi nilai tambah pembangkit selera makan.. Paket Nasi Tampah hanya ditawarkan selama Ramadan hingga 30 Juli mendatang.

Untuk mendapatkannya, pengunjung hanya perlu merogoh kocek Rp85 ribu. Jadi tunggu apalagi? Yuk segera berkunjung ke JSI. (Rin)

Selain artikel ini kamu juga bisa baca Puasa di Ibu Kota, Kuliner Betawi Ini Bisa Jadi Pilihan Buka Puasa

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan