Nasi Tempong, si Pedas 'Nampar' dari Banyuwangi
Senin, 10 September 2018 -
BANYUWANGI kini tumbuh pesat menjadi daerah wisata. Tak hanya menarik pelancong lokal, wisatawan luar negeri juga banyak berkunjung ke kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini.
Kabupaten Banyuwangi daerah terakhir sebelum menyeberang ke Pulau Bali. Bagi para pelancong ke Bali dari Pulau Jawa melalui darat, atau sebaliknya dari Bali ke daerah Jawa, Banyuwangi menjadi tempat persinggahan favorit.
Selain terkenal dengan wisata alamnya, Bumi Blambangan juga merupakan surga kuliner. Salah satu kuliner terkenal dari Banyuwangi yaitu nasi tempong. Masyarakat setempat menyebutnya sego tempong. Sego berarti nasi dalam bahasa Jawa.

Sementara itu, tempong berarti tampar dalam bahasa Osing. Kata tampar ini mengambarkan nasi tempong bercita rasa sangat pedas. Rasa pedas dari sambal yang ditumbuk sedikit kasar campuran cabai rawit dan merah, tomat, jeruk, bawang, terasi, dan lain-lain.
Nasi tempong semacam nasi campur. Nasi ini tak hanya terkenal di Banyuwangi. Nasi tempong juga dikenal ke daerah-daerah lain hingga menyeberang ke Pulau Bali.

Campuran dalam nasi tempong yaitu lauk pauk, sayuran rebus, dan sambal yang berwarna kemerahan. Lauk pauknya paling pas dengan tahu-tempe dan daging ayam goreng. Rasanya terkenal sangat gurih dengan sambal pedas dan sedikit rasa manis.
Kalau kamu ke Banyuwangi, berkuliner ria dengan nasi tempong tak boleh terlewatkan. Nasi tempong salah satu makanan yang mudah ditemukan dan berharga terjangkau. (*)
Baca juga berita lainnya dalam artikel: Tiga Kuliner Papua Berbahan Dasar Sagu, Menggugah Selera dan Bikin Penasaran