NASA Pecahkan Rekor Kecepatan Transfer Data Luar Angkasa ke Darat
Rabu, 17 Mei 2023 -
SEBUAH satelit kecil seukuran kotak tisu milik NASA telah mencapai prestasi luar biasa. Lembaga penerbangan dan antariksa Amerika Serikat itu berhasil mengirimkan data dari luar angkasa ke Bumi dengan kecepatan yang memecahkan rekor, dan melakukannya dengan komounikasi laser.
Sistem TeraByte InfraRed Delivery (TBIRD) oleh NASA itu mentransmisikan data dari orbit ke stasiun luar angkasa, dengan kecepatan mulai dari 200 gigabit per detik, mengalahkan rekor sebelumnya 100 gigabit per detik, demikian Gizmodo, melaporkan, Selasa (16/5).
Relay data adalah tingkat tertinggi yang pernah dicapai oleh teknologi komunikasi optik ruang angkasa-ke-tanah. Mencapai angka 100 gbps saja menurut NASA sudah merupakan sebuah terobosan. Melakukannya hingga dua kali lebih cepat, itu tentu sangat luar biasa.
Baca juga:
Mengintip Spesifikasi Canoo, Mobil Listrik untuk Transportasi NASA

"Mencapai 100 gbps pada bulan Juni merupakan terobosan, dan sekarang kami telah menggandakan kecepatan data itu. Kemampuan ini akan mengubah cara kami berkomunikasi di luar angkasa," kata manajer misi TBIRD Beth Keer.
Selama pengujian terbarunya, TBIRD menurunkan data ke stasiun bumi optik yang dikelola NASA, mengarahkan lasernya secara tepat ke penerima berbasis darat, yang terletak di Table Mountain, California.
NASA saat ini bergantung pada gelombang radio untuk mengirimkan data ke dan dari pesawat ruang angkasa yang mengorbit menggunakan jenis teknologi yang sama yang digunakan untuk radio mobil atau menara sinyal ponsel.
Saat badan antariksa ingin mengirim manusia ke Bulan dan sekitarnya, NASA sedang memikirkan cara komunikasi yang lebih efektif. Upgrade dari transmisi frekuensi radio ke komunikasi laser akan mirip dengan beralih dari dial-up ke internet berkecepatan tinggi menurut NASA.
Baca juga:
Mesin Pendarat InSight Milik Nasa Pensiun di Mars

Sistem komunikasi laser mengemas data ke dalam osilasi gelombang cahaya dalam laser, menyandikan pesan menjadi sinyal optik yang dibawa ke penerima melalui sinar infra merah yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia.
Teknologi ini berpotensi meningkatkan kecepatan data, artinya satelit akan dapat mengirim dan menerima lebih banyak informasi dalam satu transmisi dibandingkan dengan gelombang radio tradisional.
“Bayangkan saja kekuatan instrumen ilmu antariksa ketika mereka dapat dirancang untuk sepenuhnya memanfaatkan kemajuan dalam kecepatan dan sensitivitas detektor. Komunikasi laser adalah mata rantai yang hilang yang akan memungkinkan penemuan sains di masa depan," kata Keer. (waf)
Baca juga:
NASA Luncurkan Misi Baru untuk Maksimalkan Prakiraan Badai