NASA Pecahkan Rekor Kecepatan Transfer Data Luar Angkasa ke Darat


Kecepatan hingga 200 gbps. (Foto: NASA)
SEBUAH satelit kecil seukuran kotak tisu milik NASA telah mencapai prestasi luar biasa. Lembaga penerbangan dan antariksa Amerika Serikat itu berhasil mengirimkan data dari luar angkasa ke Bumi dengan kecepatan yang memecahkan rekor, dan melakukannya dengan komounikasi laser.
Sistem TeraByte InfraRed Delivery (TBIRD) oleh NASA itu mentransmisikan data dari orbit ke stasiun luar angkasa, dengan kecepatan mulai dari 200 gigabit per detik, mengalahkan rekor sebelumnya 100 gigabit per detik, demikian Gizmodo, melaporkan, Selasa (16/5).
Relay data adalah tingkat tertinggi yang pernah dicapai oleh teknologi komunikasi optik ruang angkasa-ke-tanah. Mencapai angka 100 gbps saja menurut NASA sudah merupakan sebuah terobosan. Melakukannya hingga dua kali lebih cepat, itu tentu sangat luar biasa.
Baca juga:
Mengintip Spesifikasi Canoo, Mobil Listrik untuk Transportasi NASA

"Mencapai 100 gbps pada bulan Juni merupakan terobosan, dan sekarang kami telah menggandakan kecepatan data itu. Kemampuan ini akan mengubah cara kami berkomunikasi di luar angkasa," kata manajer misi TBIRD Beth Keer.
Selama pengujian terbarunya, TBIRD menurunkan data ke stasiun bumi optik yang dikelola NASA, mengarahkan lasernya secara tepat ke penerima berbasis darat, yang terletak di Table Mountain, California.
NASA saat ini bergantung pada gelombang radio untuk mengirimkan data ke dan dari pesawat ruang angkasa yang mengorbit menggunakan jenis teknologi yang sama yang digunakan untuk radio mobil atau menara sinyal ponsel.
Saat badan antariksa ingin mengirim manusia ke Bulan dan sekitarnya, NASA sedang memikirkan cara komunikasi yang lebih efektif. Upgrade dari transmisi frekuensi radio ke komunikasi laser akan mirip dengan beralih dari dial-up ke internet berkecepatan tinggi menurut NASA.
Baca juga:
Mesin Pendarat InSight Milik Nasa Pensiun di Mars

Sistem komunikasi laser mengemas data ke dalam osilasi gelombang cahaya dalam laser, menyandikan pesan menjadi sinyal optik yang dibawa ke penerima melalui sinar infra merah yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia.
Teknologi ini berpotensi meningkatkan kecepatan data, artinya satelit akan dapat mengirim dan menerima lebih banyak informasi dalam satu transmisi dibandingkan dengan gelombang radio tradisional.
“Bayangkan saja kekuatan instrumen ilmu antariksa ketika mereka dapat dirancang untuk sepenuhnya memanfaatkan kemajuan dalam kecepatan dan sensitivitas detektor. Komunikasi laser adalah mata rantai yang hilang yang akan memungkinkan penemuan sains di masa depan," kata Keer. (waf)
Baca juga:
NASA Luncurkan Misi Baru untuk Maksimalkan Prakiraan Badai
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Spesifikasi OPPO Find X9 Mulai Bocor, Sudah Muncul di Database NBD Vietnam

iPhone 18 Pro Berencana Adopsi Desain Semi-transparan, Jadi Keputusan Paling Berani?

Vivo X300 Bakal Jadi Pesaing iPhone 17, Punya Fitur Mirip AirDrop

Casing Samsung Galaxy S26 Ultra Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan

Gucci, Balenciaga, dan Alexander McQueen Diretas, Hacker Sandera Data Pribadi Pelanggan

Keberadaan AI Dalam Kehidupan Manusia Menjadi Keniscayaan saat Zaman makin Canggih

Akademisi Sebut AI hanya Kopilot, tak akan Gantikan Manusia

Ngeri Banget! OPPO Find X9 Pro Tembus Skor 4 Juta Poin di AnTuTu

iOS 26 Sudah Rilis, ini Daftar iPhone yang Kebagian Update beserta Fitur Barunya

iPhone 18 Isyaratkan Pakai Dynamic Island Lebih Kecil, Face ID Bawah Layar Belum Siap
